Kamis, 09 Desember 2010
Tugas Makalah Pengantar Bisnis "ICE CREAM BALTIC"
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Di antara makhluk hidup yang di ciptakan Tuhan Yang Maha Esa, manusia merupakan makhluk yang paling sempurna. Manusia membutuhkan pekerjaan agar memperoleh penghasilan untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Di antara manusia tersebut ada beberapa orang yang mendapat kesempatan dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri bahkan dapat membuka lapangan kerja untuk orang lain.
Dalam rangka pemerataan hasil-hasil pembangunan perlu lebih di tingkatkan dan diperluas usaha-usaha untuk memperbaiki penghasilan kelompok masyarakat yang mempunyai mata pencaharian rendah, seperti buruh tani, pedagang kecil, petani menggarap yang tidak memiliki lahan peternak kecil, nelayan, ataupun pengrajin.
Pengusaha golongan ekonomi lemah termasuk pengusaha informal dan tradisional perlu ditingkatkan dan dibina untuk meningkatkan kemampuan usaha dan pemasaran dalam rangka mengembangkan kewirausahaan, antara lain melalui pendidikan dan latihan serta penyuluhan dan bimbingan, dengan mengikut sertakan pengusaha besar dan menengah.
Dan kini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan melalui penyediaan yang memadai untuk berbagai kemudahan dan bantuan seperti, kredit dan permodalan, tempat berusaha bimbingan teknologi cepat, dsb. Olehkarena itu, kini para masyarakat hanya saja perlu pengembangan usahanya, bagaimana cara pengelolaan barang-barang yang akan dibuat menjadi produk jual dan produknya itu dapat menarik hati konsumen.
BAB II
TEORI KEWIRAUSAHAAN
2.1 Pengertian Kewirausahaan
Istilah entrepreneur pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke-18 oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon. Menurutnya, entrepreneur adalah “agent who buys means of production at certain prices in order to combine them”. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, ekonom Perancis lainnya- Jean Baptista Say menambahkan definisi Cantillon dengan konsep entrepreneur sebagai pemimpin. Say menyatakan bahwa entrepreneur adalah seseorang yang membawa orang lain bersama-sama untuk membangun sebuah organ produktif.
Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803). Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
Jean Baptista Say (1816): Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya.
Frank Knight (1921): Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.
Joseph Schumpeter (1934): Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk (1) memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru, (2) memperkenalkan metoda produksi baru, (3) membuka pasar yang baru (new market), (4) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau (5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.
Penrose (1963): Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
Harvey Leibenstein (1968, 1979): Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
Israel Kirzner (1979): Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar. Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio: Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasila akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian. Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang-peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya, tetapi manajemen rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak digolongkan sebagai kewirausahaan. Seorang individu mungkin menunjukkan fungsi kewirausahaan ketika membentuk sebuah organisasi, tetapi selanjutnya menjalankan fungsi manajerial tanpa menjalankan fungsi kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan bisa bersifat sementara atau kondisional.
2.2 Teori Kewirausahaan
Fenomena yang akan dijelaskan disini adalah kehadiran entrepreneurship yang mempunyai kontribusi besar dalam pengembangan ekonomi. Teori tersebut terdiri dari konsep dan konstruk, nah lho apa ya beda kedua istilah tersebut? :). Teori adalah “sekumpulan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang saling berhubungan” yang menunjukkan pandangan sistematis terhadap sebuah fenomena dengan merinci hubungan antar variabel, dengan tujuan untuk menerangkan dan memprediksi fenomena. Mari kita lihat beberapa teori yang menjelaskan dan memprediksi fenomena mengenai kewirausahaan.
Neo Klasik, teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilag teknologis, dimana manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari variabel keputusan. Hmmm, jadi individu hanya bertindak sebagai “kalkulator pasif” yang kontribusinya relatif kecil terhadap perusahaanJadi pendekatan neoklasik tidak cukup mampu untuk menjelaskan isu mengenai kewirausahaan. Kata Grebel dkk, “There is no space for an entrepreneur in neoclassical theory”Tapi sebagai titik awal masih bermanfaat juga kok. Kan konsep perusahaan (the firm) yang dijelaskan dalam Neo Klasik masih mengakui juga keberadaan pihak manajemen atau individu-individu. Dan individu inilah yang nantinya berperan sebagai entrepreneur atau intrapreneur, yang akan dijelaskan pada teori-teori selanjutnya.
Schumpeter’s entrepreneur, kajian schumpeter lebih banyak dipengaruhi oleh kajian kritisnya terhadap teori keseimbangan (equilibrium theory) Walras. Menurut beliau, untuk mencapai keseimbangan diperlukan tindakan dan keputusan aktor (pelaku) ekonomi yang harus berulang-ulang dengan “cara yang sama” sampai mencapai keseimbangan. Jadi kata kuncinya “berulang dengan cara yang sama”, yang menurut Schumpeter disebut “situasi statis”, dan situasi tersebut tidak akan membawa perubahan. Hmmm agak jelimet juga nih. Saya mencoba membuat interpretasi lain terhadap pernyataan teoritis tersebut, “Orang-orang yang statis atau bertindak seperti kebanyakan orang tidak akan membawa perubahan“. Schumpeter berupaya melakukan investigasi terhadap dinamika di balik perubahan ekonomi yang diamatinya secara empiris. Singkat cerita, akhirnya beliau menemukan unsur eksplanatory-nya yang disebut “inovasi“. Dan aktor ekonomi yang membawa inovasi tersebut disebut entrepeneur. Jadi entrepreneur adalah pelaku ekonomi yang inovatif yang akan membuat perubahan. begitulah “warisan” dari Om Schumpeter hehehe.
Austrian School, Mengutip Adaman dan Devine (2000), masalah ekonomi mencakup mobilisasi sosial dari pengetahuan yang tersembunyi (belum diketahui umum) yang terfragmentasi dan tersebar melalui interaksi dari kegiatan para entrepreneur yang bersiang. Hmmmmmm…… tambah bingung nih. Ada dua konsep utama disini yaitu pengetahuan tersembunyi (orang lain belum tahu) yang dikaji oleh Hayek dan kewirausahaan oleh Mises. Intinya mobilisasi sosial dari pengetahuan tersebut terjadi melalui tindakan entrepreneural. Dan seorang entrepreneur akan mengarahkan usahanya untuk mencapai potensi keuntungan dan dengan demikian mereka mengetahui apa yang mungkin atau tidak mungkin mereka lakukan. jadi artinya seorang entrepreneur itu harus selalu mengetahui pengetahuan (atau informasi) baru (dimana orang banyak belum mengetahuinya). Dan pengetahuan atau informasi baru tersebut dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan. Berbeda tipis dengan schumpeter dengan konsep inovasinya. Kan dengan inovasi juga kita bisa mendapatkan pengetahuan, informasi, bahkan teknologi baru.
Penemuan pengetahuan tersembunyi merupakan proses perubahan yang berkelanjutan. Dan proses inilah yang merupakan titik awal dari pendekatan Austrian terhadap kewirausahaan. Ketika dunia dipenuhi ketidakpastian, proses tersebut kadang mengalami sukses dan. Namun seorang entrepreneur selalu berusaha memperbaiki kesalahannya.
Kirzerian Entrepreneur, Kirzer memakai pandangannya Misesian tentang “human action” dalam menganalisis peranan entrepreneural. Singkat kata, unsur entrepreneur dalam pengambilan keputusan manusia dikemukan oleh Kirzer beliau ini pasti setuju deh dengan jargon “the man behind the gun” Menurut beliau, “knowing where to look knowledge”. Dan dengan memanfaatkan pengetahuan yang superior inilah seorang entrepreneur bisa menghasilkan keuntungan. Petuah lain dari beliau adalah “This insight is simply that for any entrepreneurial discovery creativity is never enough: it is necessary to recognize one’s own creativity“.
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
3.1 SEJARAH BERDIRINYA ICE CREAM BALTIC
Ice cream Baltic berdiri sebelum Indonesia merdeka,tepatnya pada tahun 1939.didirikan oleh seseorang tiong hoa yang bernama mulya santoso.pada awal berdirinya ice cream Baltic ini tidak langsung mengkhususkan diri untuk menjual ice cream.sang pendiri bapak mulya santoso awalnya membuat sebuah restoran yang mebjual berbagai jenis makanan,lalu dengan seiringnya waktu bapak mulya santoso mulai mendapatkan ide untuk menjual ice cream sebagai usaha.
Pertama kali di dirikan ice cream ini berlokasi di Jl.kramat raya lalu berkembang mempunyai dua cabang yaitu di daerah radio dalam,kedoya – Jakarta selatan dan di kranggan – bekasi.
Nama Baltic sendiri didapat dari ide sang pendiri.logo ice cream Baltic yang bergambar beruang menggambarkan rasa sejuk atau cool.awal pertama kali berjualan bapak mulya santoso memproduksi ice cream dalam bentuk stik.rasa buah-buahhan yang dirasa sangat akrab dengan lidah masyarakat Indonesia pun dipilih sebagai rasa utama dalam ice cream Baltic ini.
3.2 CARA DISTRIBUSI DAN PRODUK
Ice cream Baltic pada saat ini kurang lebih mempunya 10 varian rasa diantaranya kacang merah,coklat,strawberry,alpukat,durian,kopyor,ketan hitam,peppermint, kacang hijau.dalam perkembanggan usahanya bapak mulya santoso mulai mendapat inovasi untuk memperkaya varian rasa ice cream Baltic ini.inovasi ini diantaranya dengan menambahkan lapisan coklat pada ice cream stik.selain itu bapak mulya santoso mulai mengembangkan bentuk dari ice cream ini yaitu dengan membuat ice cream yang berbentuk cup,dan mulai membuat ice cream tart dan es puter yang biasa dipesan oleh konsumen yang mempunyai kebutuhan khusus.dengan kata lain ice cream Baltic berusaha memenuhi segala kebutuhan konsumen akan bentuk ice cream.
Bahan baku yang dipakai oleh ice cream ini pun dinilai sangat sehat dan cocok untuk berbagai usia karena mereka sama sekali tidak menggunakan bahan pengawet dalam campuran ice cream.ice cream ini pun tidak menggunakan air karena mereka menggunakan susu murni yang diambil dari koperasi-koperasi susu yang ada di wilayah jawa barat.hal ini menyebabkan ice cream ini mudah lumer.buah-buahhan yang digunakan pun buah-buahhan segar yang diambil dari produk local yang ada di Indonesia.cita rasa ice cream yang sangat unik ini membuat para pelanggannya tetap setia mengkonsumsi ice cream ini,dan inilah kunci dari kesuksessan ice cream ini.
Dilihat dari segi harga,ice cream Baltic mempunyai harga yang sangat terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat.kisaran harga dari ice cream ini berkisar antara 3100-3600 rupiah untuk ice cream stik dan 4000 rupiah untuk ice cream cup.sedangkan untuk ice tart dan es puter gallon,harganya disesuaikan dengan permintaan dan ukuran yang diingginkan oleh konsumen.
Pemasaran ice cream Baltic ini dilakukan dengan cara telemarketing yaitu dengan menelpon pelanggan-pelanggan setia dan menawarkan ice cream Baltic.selain itu pelanggan baru didapat dengan cara promosi ke sekolah,kantor dan mall,dan komplek perumahan.biasanya ice cream Baltic memberikan sample untuk dijadikan bahan tester bagi calon konsumen.
Ice cream Baltic juga memanjakan para konsumen dengan layanan pesan antar yang dilakukan oleh para kurir.salah satu keistimewaan ice cream ini adalah tidak adanya penggunaan bahan pengawet.mereka hanya menggunakan biang es (dry ice) pada saat menggantar ice cream.Dua cabang yang ada pun memudahkan para konsumen yang inggin membeli langsung ice cream ini.
Kendala yang terkadang dialami oleh ice cream ini adalah cuaca.cuaca menjadi salah satu factor penghambat dalam pengiriman bahan baku dan pengiriman ice cream untuk konsumen.menjadi kendala dalam pengiriman bahan baku mengakibatkan kegagalan produksi,karena ice cream ini tidak menggunakan bahan pengawet makan semua bahan baku harus tiba di tempatr produksi tepat pada waktunya.dan cuaca juga berpengaruh dalam pengiriman barang ke konsumen karena pada saat pengiriman ice cream baltik menggunakan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi kurir.
3.3 PERKEMBANGAN USAHA DAN KARYAWAN
Pada saat pertama kali berdiri,ice cream Baltic berbentuk perusahaan perseorangan yang berdiri tanpa badan hukum.namun dengan seiring berjalannya waktu dan kemajuan usaha yang didapatkan maka perusahaan perseoranggan ini berubah menjadi perseroan terbatas dengan nama PT.Balticindo Jaya Food.
Kesuksesan usaha yang dicapai juga berakibat pada pertambahan karyawan.pada awal dibukanya,ice cream ini hanya terdiri dari keluarga bapak mulya santoso lalu berkembang hingga sekarang,ice cream Baltic memiliki 100 orang karyawan yang terbagi 40 orang di kantor cabang utama di Jl.kramat raya dan sisanya terbagi di cabang-cabang lainnya.
Saat ini ice cream Baltic sudah berpindah tangan ke generasi kedua dari bapak mulya santoso yaitu ke anaknya yang bernama mulya setiawan .sistem perusahaan yang bersifat kekeluargaan inilah yang membuat karyawan ice cream Baltic lebih solid dan membuat perusahaan keluarga ini terus berkembang karena mereka berpendapat kalau mereka adalah sebuah keluarga besar.
Selain dalam bidang karyawan,ice cream ini berkembang pula dalam bidang profit atau pendapatan.dalam sehari ice cream Baltic dapat meraup keuntungan sebesar 10 juta rupiah dengan penjualan 10-12 ribu produk perharinya.
Dengan pelayanan prima yang diberikan oleh para karyawan,cita rasa yang tetap sama sejak dulu dan dengan harga yang terjangkau semua ini menjadi kunci keberhasilan dari ice cream Baltic.dan hal ini pula yang membuat ice cream ini teru bertahan sejak tahun 1939 hingga saat ini.
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Di antara makhluk hidup yang di ciptakan Tuhan Yang Maha Esa, manusia merupakan makhluk yang paling sempurna. Manusia membutuhkan pekerjaan agar memperoleh penghasilan untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Di antara manusia tersebut ada beberapa orang yang mendapat kesempatan dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri bahkan dapat membuka lapangan kerja untuk orang lain.
Dalam rangka pemerataan hasil-hasil pembangunan perlu lebih di tingkatkan dan diperluas usaha-usaha untuk memperbaiki penghasilan kelompok masyarakat yang mempunyai mata pencaharian rendah, seperti buruh tani, pedagang kecil, petani menggarap yang tidak memiliki lahan peternak kecil, nelayan, ataupun pengrajin.
Pengusaha golongan ekonomi lemah termasuk pengusaha informal dan tradisional perlu ditingkatkan dan dibina untuk meningkatkan kemampuan usaha dan pemasaran dalam rangka mengembangkan kewirausahaan, antara lain melalui pendidikan dan latihan serta penyuluhan dan bimbingan, dengan mengikut sertakan pengusaha besar dan menengah.
Dan kini pemerintah telah mengeluarkan kebijakan melalui penyediaan yang memadai untuk berbagai kemudahan dan bantuan seperti, kredit dan permodalan, tempat berusaha bimbingan teknologi cepat, dsb. Olehkarena itu, kini para masyarakat hanya saja perlu pengembangan usahanya, bagaimana cara pengelolaan barang-barang yang akan dibuat menjadi produk jual dan produknya itu dapat menarik hati konsumen.
BAB II
TEORI KEWIRAUSAHAAN
2.1 Pengertian Kewirausahaan
Istilah entrepreneur pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke-18 oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon. Menurutnya, entrepreneur adalah “agent who buys means of production at certain prices in order to combine them”. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, ekonom Perancis lainnya- Jean Baptista Say menambahkan definisi Cantillon dengan konsep entrepreneur sebagai pemimpin. Say menyatakan bahwa entrepreneur adalah seseorang yang membawa orang lain bersama-sama untuk membangun sebuah organ produktif.
Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803). Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
Jean Baptista Say (1816): Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya.
Frank Knight (1921): Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.
Joseph Schumpeter (1934): Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk (1) memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru, (2) memperkenalkan metoda produksi baru, (3) membuka pasar yang baru (new market), (4) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau (5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.
Penrose (1963): Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
Harvey Leibenstein (1968, 1979): Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
Israel Kirzner (1979): Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar. Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio: Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasila akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian. Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang-peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya, tetapi manajemen rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak digolongkan sebagai kewirausahaan. Seorang individu mungkin menunjukkan fungsi kewirausahaan ketika membentuk sebuah organisasi, tetapi selanjutnya menjalankan fungsi manajerial tanpa menjalankan fungsi kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan bisa bersifat sementara atau kondisional.
2.2 Teori Kewirausahaan
Fenomena yang akan dijelaskan disini adalah kehadiran entrepreneurship yang mempunyai kontribusi besar dalam pengembangan ekonomi. Teori tersebut terdiri dari konsep dan konstruk, nah lho apa ya beda kedua istilah tersebut? :). Teori adalah “sekumpulan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang saling berhubungan” yang menunjukkan pandangan sistematis terhadap sebuah fenomena dengan merinci hubungan antar variabel, dengan tujuan untuk menerangkan dan memprediksi fenomena. Mari kita lihat beberapa teori yang menjelaskan dan memprediksi fenomena mengenai kewirausahaan.
Neo Klasik, teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilag teknologis, dimana manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan penerimaan perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis untuk menentukan nilai optimal dari variabel keputusan. Hmmm, jadi individu hanya bertindak sebagai “kalkulator pasif” yang kontribusinya relatif kecil terhadap perusahaanJadi pendekatan neoklasik tidak cukup mampu untuk menjelaskan isu mengenai kewirausahaan. Kata Grebel dkk, “There is no space for an entrepreneur in neoclassical theory”Tapi sebagai titik awal masih bermanfaat juga kok. Kan konsep perusahaan (the firm) yang dijelaskan dalam Neo Klasik masih mengakui juga keberadaan pihak manajemen atau individu-individu. Dan individu inilah yang nantinya berperan sebagai entrepreneur atau intrapreneur, yang akan dijelaskan pada teori-teori selanjutnya.
Schumpeter’s entrepreneur, kajian schumpeter lebih banyak dipengaruhi oleh kajian kritisnya terhadap teori keseimbangan (equilibrium theory) Walras. Menurut beliau, untuk mencapai keseimbangan diperlukan tindakan dan keputusan aktor (pelaku) ekonomi yang harus berulang-ulang dengan “cara yang sama” sampai mencapai keseimbangan. Jadi kata kuncinya “berulang dengan cara yang sama”, yang menurut Schumpeter disebut “situasi statis”, dan situasi tersebut tidak akan membawa perubahan. Hmmm agak jelimet juga nih. Saya mencoba membuat interpretasi lain terhadap pernyataan teoritis tersebut, “Orang-orang yang statis atau bertindak seperti kebanyakan orang tidak akan membawa perubahan“. Schumpeter berupaya melakukan investigasi terhadap dinamika di balik perubahan ekonomi yang diamatinya secara empiris. Singkat cerita, akhirnya beliau menemukan unsur eksplanatory-nya yang disebut “inovasi“. Dan aktor ekonomi yang membawa inovasi tersebut disebut entrepeneur. Jadi entrepreneur adalah pelaku ekonomi yang inovatif yang akan membuat perubahan. begitulah “warisan” dari Om Schumpeter hehehe.
Austrian School, Mengutip Adaman dan Devine (2000), masalah ekonomi mencakup mobilisasi sosial dari pengetahuan yang tersembunyi (belum diketahui umum) yang terfragmentasi dan tersebar melalui interaksi dari kegiatan para entrepreneur yang bersiang. Hmmmmmm…… tambah bingung nih. Ada dua konsep utama disini yaitu pengetahuan tersembunyi (orang lain belum tahu) yang dikaji oleh Hayek dan kewirausahaan oleh Mises. Intinya mobilisasi sosial dari pengetahuan tersebut terjadi melalui tindakan entrepreneural. Dan seorang entrepreneur akan mengarahkan usahanya untuk mencapai potensi keuntungan dan dengan demikian mereka mengetahui apa yang mungkin atau tidak mungkin mereka lakukan. jadi artinya seorang entrepreneur itu harus selalu mengetahui pengetahuan (atau informasi) baru (dimana orang banyak belum mengetahuinya). Dan pengetahuan atau informasi baru tersebut dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan. Berbeda tipis dengan schumpeter dengan konsep inovasinya. Kan dengan inovasi juga kita bisa mendapatkan pengetahuan, informasi, bahkan teknologi baru.
Penemuan pengetahuan tersembunyi merupakan proses perubahan yang berkelanjutan. Dan proses inilah yang merupakan titik awal dari pendekatan Austrian terhadap kewirausahaan. Ketika dunia dipenuhi ketidakpastian, proses tersebut kadang mengalami sukses dan. Namun seorang entrepreneur selalu berusaha memperbaiki kesalahannya.
Kirzerian Entrepreneur, Kirzer memakai pandangannya Misesian tentang “human action” dalam menganalisis peranan entrepreneural. Singkat kata, unsur entrepreneur dalam pengambilan keputusan manusia dikemukan oleh Kirzer beliau ini pasti setuju deh dengan jargon “the man behind the gun” Menurut beliau, “knowing where to look knowledge”. Dan dengan memanfaatkan pengetahuan yang superior inilah seorang entrepreneur bisa menghasilkan keuntungan. Petuah lain dari beliau adalah “This insight is simply that for any entrepreneurial discovery creativity is never enough: it is necessary to recognize one’s own creativity“.
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
3.1 SEJARAH BERDIRINYA ICE CREAM BALTIC
Ice cream Baltic berdiri sebelum Indonesia merdeka,tepatnya pada tahun 1939.didirikan oleh seseorang tiong hoa yang bernama mulya santoso.pada awal berdirinya ice cream Baltic ini tidak langsung mengkhususkan diri untuk menjual ice cream.sang pendiri bapak mulya santoso awalnya membuat sebuah restoran yang mebjual berbagai jenis makanan,lalu dengan seiringnya waktu bapak mulya santoso mulai mendapatkan ide untuk menjual ice cream sebagai usaha.
Pertama kali di dirikan ice cream ini berlokasi di Jl.kramat raya lalu berkembang mempunyai dua cabang yaitu di daerah radio dalam,kedoya – Jakarta selatan dan di kranggan – bekasi.
Nama Baltic sendiri didapat dari ide sang pendiri.logo ice cream Baltic yang bergambar beruang menggambarkan rasa sejuk atau cool.awal pertama kali berjualan bapak mulya santoso memproduksi ice cream dalam bentuk stik.rasa buah-buahhan yang dirasa sangat akrab dengan lidah masyarakat Indonesia pun dipilih sebagai rasa utama dalam ice cream Baltic ini.
3.2 CARA DISTRIBUSI DAN PRODUK
Ice cream Baltic pada saat ini kurang lebih mempunya 10 varian rasa diantaranya kacang merah,coklat,strawberry,alpukat,durian,kopyor,ketan hitam,peppermint, kacang hijau.dalam perkembanggan usahanya bapak mulya santoso mulai mendapat inovasi untuk memperkaya varian rasa ice cream Baltic ini.inovasi ini diantaranya dengan menambahkan lapisan coklat pada ice cream stik.selain itu bapak mulya santoso mulai mengembangkan bentuk dari ice cream ini yaitu dengan membuat ice cream yang berbentuk cup,dan mulai membuat ice cream tart dan es puter yang biasa dipesan oleh konsumen yang mempunyai kebutuhan khusus.dengan kata lain ice cream Baltic berusaha memenuhi segala kebutuhan konsumen akan bentuk ice cream.
Bahan baku yang dipakai oleh ice cream ini pun dinilai sangat sehat dan cocok untuk berbagai usia karena mereka sama sekali tidak menggunakan bahan pengawet dalam campuran ice cream.ice cream ini pun tidak menggunakan air karena mereka menggunakan susu murni yang diambil dari koperasi-koperasi susu yang ada di wilayah jawa barat.hal ini menyebabkan ice cream ini mudah lumer.buah-buahhan yang digunakan pun buah-buahhan segar yang diambil dari produk local yang ada di Indonesia.cita rasa ice cream yang sangat unik ini membuat para pelanggannya tetap setia mengkonsumsi ice cream ini,dan inilah kunci dari kesuksessan ice cream ini.
Dilihat dari segi harga,ice cream Baltic mempunyai harga yang sangat terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat.kisaran harga dari ice cream ini berkisar antara 3100-3600 rupiah untuk ice cream stik dan 4000 rupiah untuk ice cream cup.sedangkan untuk ice tart dan es puter gallon,harganya disesuaikan dengan permintaan dan ukuran yang diingginkan oleh konsumen.
Pemasaran ice cream Baltic ini dilakukan dengan cara telemarketing yaitu dengan menelpon pelanggan-pelanggan setia dan menawarkan ice cream Baltic.selain itu pelanggan baru didapat dengan cara promosi ke sekolah,kantor dan mall,dan komplek perumahan.biasanya ice cream Baltic memberikan sample untuk dijadikan bahan tester bagi calon konsumen.
Ice cream Baltic juga memanjakan para konsumen dengan layanan pesan antar yang dilakukan oleh para kurir.salah satu keistimewaan ice cream ini adalah tidak adanya penggunaan bahan pengawet.mereka hanya menggunakan biang es (dry ice) pada saat menggantar ice cream.Dua cabang yang ada pun memudahkan para konsumen yang inggin membeli langsung ice cream ini.
Kendala yang terkadang dialami oleh ice cream ini adalah cuaca.cuaca menjadi salah satu factor penghambat dalam pengiriman bahan baku dan pengiriman ice cream untuk konsumen.menjadi kendala dalam pengiriman bahan baku mengakibatkan kegagalan produksi,karena ice cream ini tidak menggunakan bahan pengawet makan semua bahan baku harus tiba di tempatr produksi tepat pada waktunya.dan cuaca juga berpengaruh dalam pengiriman barang ke konsumen karena pada saat pengiriman ice cream baltik menggunakan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi kurir.
3.3 PERKEMBANGAN USAHA DAN KARYAWAN
Pada saat pertama kali berdiri,ice cream Baltic berbentuk perusahaan perseorangan yang berdiri tanpa badan hukum.namun dengan seiring berjalannya waktu dan kemajuan usaha yang didapatkan maka perusahaan perseoranggan ini berubah menjadi perseroan terbatas dengan nama PT.Balticindo Jaya Food.
Kesuksesan usaha yang dicapai juga berakibat pada pertambahan karyawan.pada awal dibukanya,ice cream ini hanya terdiri dari keluarga bapak mulya santoso lalu berkembang hingga sekarang,ice cream Baltic memiliki 100 orang karyawan yang terbagi 40 orang di kantor cabang utama di Jl.kramat raya dan sisanya terbagi di cabang-cabang lainnya.
Saat ini ice cream Baltic sudah berpindah tangan ke generasi kedua dari bapak mulya santoso yaitu ke anaknya yang bernama mulya setiawan .sistem perusahaan yang bersifat kekeluargaan inilah yang membuat karyawan ice cream Baltic lebih solid dan membuat perusahaan keluarga ini terus berkembang karena mereka berpendapat kalau mereka adalah sebuah keluarga besar.
Selain dalam bidang karyawan,ice cream ini berkembang pula dalam bidang profit atau pendapatan.dalam sehari ice cream Baltic dapat meraup keuntungan sebesar 10 juta rupiah dengan penjualan 10-12 ribu produk perharinya.
Dengan pelayanan prima yang diberikan oleh para karyawan,cita rasa yang tetap sama sejak dulu dan dengan harga yang terjangkau semua ini menjadi kunci keberhasilan dari ice cream Baltic.dan hal ini pula yang membuat ice cream ini teru bertahan sejak tahun 1939 hingga saat ini.
PEMBELANJAAN
PEMBELANJAAN
GAMBARAN UMUM PEMBELANJAAN
Arti Pembelanjaan dan fungsi Manajer
Pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk mendapatkan dana, bagaimana mendapatkan dana, bagaimana menggunakan dana, dan bagaimana laba perusahaan akan disistribusikan. Pengertian pembelanjaan selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan dari tujuan keuangan yang menguntungkan untuk mendukung perkembangannya.
PENGGUNAAN DANA
Gambaran Umum
Metode penggolongan untuk penggunaan dana ini dibagi menjadi dua, yaitu penggunaan jangka pendek dan pengguna jangka panjang. Penggunaan jangka pendek dapat ditunjukan sebagai aktiva lancar.
Investasi yang paqling beasr dalam perusahaan pada umumnya berbentuk aktiva tetap yang merupakan investasi jangka panjang.
Penggunaan Dana Jangka Panjang
Dalam Penggunaan dana jangka panjang ada : 1. Kas yang meliputi (Aliran kas dan Amggaran kas), 2. Surat-Surat Berharga, 3. Piutang, dan 4. Persediaan.
Penggunaan Dana Jangka Panjang
Untuk perusahaan manufaktur, sebagian besar investasinya pada umumnya diwujudkan dalam bentuk aktiva tetap jangka panjang. Aktiva tetap tersebut dapat berupa tanah, bangunan, dan peralatan. Perusahaan juga dapat menentukan wewenang pembelian aktiva tetap, dengan mendasarkan pada faktor jumlah rupiah yang harus dikeluarkan.
Analisis Investasi Aktiva Tetap
Terdapat tiga metode analisis investasi yaitu: (a) metode not present value (NPV), (b) metode internal rate of return (IRR), (c) metode pay off period (POP). Karena dari setiap investasi dana perusahaan ke dalam aktiva tetap memerlukan suatu analisis. Metode ketiga itu dalam dalam penerapannya dipakai konsep time value of money.
SUMBER DANA
Macam-macam Sumber Dana
Manajer keuangan dapat menciptakan dana yang cukup melalui penambahan laba, tetapi ia akan dihadapkan pada masalah pemilihan antara dana yang dipinjam (modal asing) degan dana yang berasal dari pemilik perusahaan (modal sendiri).
Pemilihan Sumber Dana
Masalah pemilihan sumber dana yang harus diatasi oleh perusahaan adalah mengusahakan keseimbangan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Beberapa alternatif yang dapat dipilih adalah : (1) menggunakan dana intern saja, (2) menggunakan dana ekstern dengan menjual saham, (3) menggunakan dana ekstern dengan mencari pinjaman/kredit, (4) menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman, (5) menggunakan dan intern dan ekstern.
Sumber Dana Intern
Cara yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan adalah dengan cara mengambil dana yang sudah tersedia diperusahaan. Tetapi dana intern ini biasanya sangat terbatas.
Sumber Dana Ekstern
Sumber dana ekstern dapat berasal dari modal sendiri dan kredit. Pada umumnya kredit dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu: kredit jangka oendek dan kredit jangka panjang.
Optimasi Modal
Sebagai pedoman untuk menentukan batas waktu antara kredit jangka pendek dengan kredit jangka panjang adalah periode satu tahun. Kredit yang jangka waktunya kurang dari satu tahun merupakan kredit jangka pendek, dan kredit yang jamgka waktunya lebih dari satu tahun disebut kredit jangka panjang. Adapun kriteria yang bisa dipakai untuk menentukan apakah menggunakan kredit jangka pendek atau panjang ada dua macam, yaitu: jangka kritis dan beban bunga.
Kredit Lembaga Keuangan
Kredit yang dibutuhkan perusahaan tidak hanya dapat diperoleh dari bank saja, akan tetapi dapat pula diperoleh dari lembaga keuangan lainnya. Kredit yang diajukan oleh perusahaan akan disetujui apabila perusahaan tersebut dianggap “layak” dan hal ini harus dibuktikan dengan suatu studi kelayakan yang biasa disebut dengan 4C (Capital, Capability, Collateral, dan Character).
Kredit Kelayakan
Kredit kelayakan diberikan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah dengan dasar Kepres. Kredit ini tidak harus dijamin dengan harta tetap, cukup dengan surat perintah kerja (SPK) dari pemberi kerja (bouwheer). Besarnya kredit sangat terbatas, yaitu 30 % dari kontrak kerja yang ditandatangani.
Likuiditas dan Solvabilitas
Untuk mengukur seberapa jauh kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya, kreditur dapat melihat pada neraca perusahaan. Alat pengukur yang digunakan adalah : (1) Likuiditas yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat, (2) Solvabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya pada saat perusahaan dilikuiditasi/dibubarkan.
Rentabilitas
Secara umum, rentabilitasi ini dapat diartikan sebagai kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut.
Rentabilitasi ini dapat dipakai sebagai alat pengukur untuk mengambil keputusan tentang masalah financial leverage, yaitu masalah apakah didalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan akan menggunakan modal asing (kredit) ataukah modal sendiri.
PASAR SURAT-SURAT BERHARGA DAN PASAR MODAL
Saham
Saham merupakan tanda penyertaan didalam perusahaan. Saham perusahaan ini dapat dibedakan kedalam dua golongan, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).
Obligasi
Secara formal obligasi merupakan surat perjanjian utang yang sengaja dikeluarkan oleh perusahaan sebagai salah satu sumber dana ekstern. Seperti halnya dengan saham biasa, obligasi ini juga termasuk surat berharga yang dapat diperjual belikan. Adapun sifat-sifat dari obligasi ini adalah : (1)dapat diperjual belikan, (2) terdapat kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjamannya, (3) terdapat kewajiban untuk membayar bunga, dan (4) terdapat jangka waktu yang pasti.
Pasar modal
Sesuai dengan sifatnya, saham dan obligasi dapat diperjual belikan. Perusahaan-perusahaan yang menjual saham dan obligasi kepada masyarakat (going public), harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah. Salah satu syaratnya adalah salah satu perusahaan yang bersangkutan tidak boleh menjual surat berharga langsung kepada masyarakat, akan tetapi harus melalui lembaga perantara.
GAMBARAN UMUM PEMBELANJAAN
Arti Pembelanjaan dan fungsi Manajer
Pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk mendapatkan dana, bagaimana mendapatkan dana, bagaimana menggunakan dana, dan bagaimana laba perusahaan akan disistribusikan. Pengertian pembelanjaan selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan dari tujuan keuangan yang menguntungkan untuk mendukung perkembangannya.
PENGGUNAAN DANA
Gambaran Umum
Metode penggolongan untuk penggunaan dana ini dibagi menjadi dua, yaitu penggunaan jangka pendek dan pengguna jangka panjang. Penggunaan jangka pendek dapat ditunjukan sebagai aktiva lancar.
Investasi yang paqling beasr dalam perusahaan pada umumnya berbentuk aktiva tetap yang merupakan investasi jangka panjang.
Penggunaan Dana Jangka Panjang
Dalam Penggunaan dana jangka panjang ada : 1. Kas yang meliputi (Aliran kas dan Amggaran kas), 2. Surat-Surat Berharga, 3. Piutang, dan 4. Persediaan.
Penggunaan Dana Jangka Panjang
Untuk perusahaan manufaktur, sebagian besar investasinya pada umumnya diwujudkan dalam bentuk aktiva tetap jangka panjang. Aktiva tetap tersebut dapat berupa tanah, bangunan, dan peralatan. Perusahaan juga dapat menentukan wewenang pembelian aktiva tetap, dengan mendasarkan pada faktor jumlah rupiah yang harus dikeluarkan.
Analisis Investasi Aktiva Tetap
Terdapat tiga metode analisis investasi yaitu: (a) metode not present value (NPV), (b) metode internal rate of return (IRR), (c) metode pay off period (POP). Karena dari setiap investasi dana perusahaan ke dalam aktiva tetap memerlukan suatu analisis. Metode ketiga itu dalam dalam penerapannya dipakai konsep time value of money.
SUMBER DANA
Macam-macam Sumber Dana
Manajer keuangan dapat menciptakan dana yang cukup melalui penambahan laba, tetapi ia akan dihadapkan pada masalah pemilihan antara dana yang dipinjam (modal asing) degan dana yang berasal dari pemilik perusahaan (modal sendiri).
Pemilihan Sumber Dana
Masalah pemilihan sumber dana yang harus diatasi oleh perusahaan adalah mengusahakan keseimbangan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Beberapa alternatif yang dapat dipilih adalah : (1) menggunakan dana intern saja, (2) menggunakan dana ekstern dengan menjual saham, (3) menggunakan dana ekstern dengan mencari pinjaman/kredit, (4) menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman, (5) menggunakan dan intern dan ekstern.
Sumber Dana Intern
Cara yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan adalah dengan cara mengambil dana yang sudah tersedia diperusahaan. Tetapi dana intern ini biasanya sangat terbatas.
Sumber Dana Ekstern
Sumber dana ekstern dapat berasal dari modal sendiri dan kredit. Pada umumnya kredit dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu: kredit jangka oendek dan kredit jangka panjang.
Optimasi Modal
Sebagai pedoman untuk menentukan batas waktu antara kredit jangka pendek dengan kredit jangka panjang adalah periode satu tahun. Kredit yang jangka waktunya kurang dari satu tahun merupakan kredit jangka pendek, dan kredit yang jamgka waktunya lebih dari satu tahun disebut kredit jangka panjang. Adapun kriteria yang bisa dipakai untuk menentukan apakah menggunakan kredit jangka pendek atau panjang ada dua macam, yaitu: jangka kritis dan beban bunga.
Kredit Lembaga Keuangan
Kredit yang dibutuhkan perusahaan tidak hanya dapat diperoleh dari bank saja, akan tetapi dapat pula diperoleh dari lembaga keuangan lainnya. Kredit yang diajukan oleh perusahaan akan disetujui apabila perusahaan tersebut dianggap “layak” dan hal ini harus dibuktikan dengan suatu studi kelayakan yang biasa disebut dengan 4C (Capital, Capability, Collateral, dan Character).
Kredit Kelayakan
Kredit kelayakan diberikan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah dengan dasar Kepres. Kredit ini tidak harus dijamin dengan harta tetap, cukup dengan surat perintah kerja (SPK) dari pemberi kerja (bouwheer). Besarnya kredit sangat terbatas, yaitu 30 % dari kontrak kerja yang ditandatangani.
Likuiditas dan Solvabilitas
Untuk mengukur seberapa jauh kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya, kreditur dapat melihat pada neraca perusahaan. Alat pengukur yang digunakan adalah : (1) Likuiditas yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat, (2) Solvabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya pada saat perusahaan dilikuiditasi/dibubarkan.
Rentabilitas
Secara umum, rentabilitasi ini dapat diartikan sebagai kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut.
Rentabilitasi ini dapat dipakai sebagai alat pengukur untuk mengambil keputusan tentang masalah financial leverage, yaitu masalah apakah didalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan akan menggunakan modal asing (kredit) ataukah modal sendiri.
PASAR SURAT-SURAT BERHARGA DAN PASAR MODAL
Saham
Saham merupakan tanda penyertaan didalam perusahaan. Saham perusahaan ini dapat dibedakan kedalam dua golongan, yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).
Obligasi
Secara formal obligasi merupakan surat perjanjian utang yang sengaja dikeluarkan oleh perusahaan sebagai salah satu sumber dana ekstern. Seperti halnya dengan saham biasa, obligasi ini juga termasuk surat berharga yang dapat diperjual belikan. Adapun sifat-sifat dari obligasi ini adalah : (1)dapat diperjual belikan, (2) terdapat kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjamannya, (3) terdapat kewajiban untuk membayar bunga, dan (4) terdapat jangka waktu yang pasti.
Pasar modal
Sesuai dengan sifatnya, saham dan obligasi dapat diperjual belikan. Perusahaan-perusahaan yang menjual saham dan obligasi kepada masyarakat (going public), harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah. Salah satu syaratnya adalah salah satu perusahaan yang bersangkutan tidak boleh menjual surat berharga langsung kepada masyarakat, akan tetapi harus melalui lembaga perantara.
Jumat, 05 November 2010
PEMASARAN
PEMASARAN
Pengertian dan Konsep Pemasaran
Pemasaran dan Produksi merupakan fungsi pokok bagi perusahaan. Pada saat ini kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia usaha. Kenyataannya, pemasaran merupakan konsep yang menyeluruh jadi pemasaran merupakan keseluruhan dari pengertian tentang penjualan, perdagangan, dan distribusi. Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada konsumen.
Penciptaan Faedah bagi Konsumen
Faedah (utility) adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan. Perusahaan dapat menciptakan 5 (lima) faedah, yakni : (1) faedah bentuk (form utility), (2) faedah waktu (time utility), (3) faedah tempat (place utility), (4)faedah milik (ownership utility), dan (5) faedah informasi (information utility).
Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep pemasaran ini banyak dianut oleh perusahaan modern yang ingin mencapai laba jangka panjang dengan berorientasi kepada konsumen atau pasar.
Pendekatan Studi Pemasaran
Pemasaran dapat dipelajari dengan mengadakan berbagai macam pendekatan, yaitu: (1) pendekatan serba fungsi (functional approach), (2) pendekatan serba lembaga (institutional approach), (3) pendekatan serba barang (commodity approach), (4) pendekatan serba manajemen (managerial approach), dan (5) pendekatan serba sistem (total system approach).
Struktur Organisasi Pemasaran
Untuk mengatur kegiatan-kegiatan dengan baik, manajer harus menentukan komposisi struktur organisasinya. Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan, pemasaran dipegang oleh seorang manajer pemasaran yang kebanyakan bertanggung jawab pada direktur perusahaan. Manajer pemasaran menbawahi sejumlah individu yang dikelompokan kedalam dua sub, yaitu : (1) sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan staf penunjang, (2) sub bagian penjualan umum.
Kepala sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan alat penunjang bertanggung jawab terhadap masalah-masalah seperti perencanaan dan perdagangan barang, periklanan, riset pemasaran, analisis dan pengawasan penjualan, anggaran penjualan, peramalan penjualan, distribusi ,dll.
Pasar
Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Dari definisi tersebut dapat diketahui adanya tiga unsur penting yang terdapat dalam pasar, yaitu orang dengan segala keinginannya, daya beli mereka, dan kemauan untuk membelanjakan uangnya.
Macam-macam Pasar
1.Pasar Konsumen: sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk dikonsumsikan, bukannya dijual atau diproses lebih lanjut.
2.Pasar Industri: pasar yang terdiri atas individu-individu dan lembaga atau organisasi yang membeli barang-barang untuk dipakai lagi.
3.Pasar Penjual: suatu pasar yang terdiri atas individu-individu dan organisasi yang membeli barang-barang dengan maksud untuk dijual lagi.
4.Pasar Pemerintah: pasar dimana terdapat lembaga-lembaga pemerintah, seperti direktorat, kantor-kantor dinas, dan instansi lain.
Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan menbagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Bagi perusahaan kecil maupun perusahaan yang ingin meningkatkan efisiensinya, dapat mengadakan segmentasi pasar.
Marketing Mix dan Produk
Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi. Marketing tersebut merupakan satu perangkat yang akan manentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan.
Pengertian Barang
Barang atau produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.
Penggolongan Barang menurut Tingkat Pemakain dan Kekongkritannya
Penggolongan ini menunjukan berapa kali sebuah barang dapat digunakan, apakah sekali, dua kali, atau beberapa kali, atau sekian banyak kali. Selain itu, penggolongan tersebut juga menunjukan kongkrit atau tidaknya suatu barang, sehingga barang-barang dibagi kedalam : (1) barang tahan lama, (2) barang tidak tahan lama, dan (3) jasa.
Penggolongan barang menurut Tujuan Pemakaiannya oleh si Pemakai
Penggolongan barang menurut tujuan pemakaiannya oleh si pemakai ini banyak digunakan kerena sangat praktis. Dalam hal ini, barang dapat digolongkan kedalam dua golongan, yaitu : (1) barang konsumsi, dan (2) barang industri.
Siklus Kehidupan Barang (Product Life Cycle)
Seperti halnya manusia, barang juga memiliki siklus kehidupan/umur (life cycle) yang terdiri atas beberapa tahap sejak barang diperkenalkan sampai tidak lagi terdapat di pasaran, ini disebut sebagai siklus kehidupan barang. Siklus kehidupan barang ini terdiri atas lima tahap yang berbeda-beda, yaitu (1) tahap perkenalan, (2) tahap pertumbuhan, (3) tahap kedewasaan, (4) tahap kejenuhan, dan (5) tahap kemunduran.
Merk
Brand adalah suatu nama, istilah simbol, atau disain (rancngan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing.
Saluran Pemasaran
Semua perusahaan perlu melaksanakan fungsi distribusi, dan hal ini sangat penting bagi pembanguna perekonomian masyarakat karena bertugas menyampaikan barang dan jasa yang diperlukan oleh konsumen. Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.
Alternatif Saluran Distribusi untuk Barang Konsumsi dan Barang Industri
Suatu barang dapat berpindah melalui beberapa tangan sejak dari produsen sampai ke konsumen dan ini melalui perantara juga. Perantara adalah individu lembaga bisnis yang beroperasi diantara produsen atau konsumen atau pembeli industri.
Saluran Distribusi Ganda
Ada beberapa masalah yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan saluran distribusi. Faktor-faktor tersebut adalah Jenis barang yang dipasarkan, Produsen yang menghasilakn produknya, Penyalur yang bersedia ikut mengambil bagian, dan Pasar yang dituju. Adanya saluran distribusi ganda ini dapat menciptakan sistem saluran yang bersaingan dari satu produsen.
Perantara Saluran
Dalam operasinya perantara saluran melaksanakan berbagai macam fungsi pemasaran, seperti : penyimpanan, pengangkutan, dsb. Tentang jumlah dan posisi para perantara dalam saluran ini dapat diubah-ubah menurut kebutuhan atau keinginan produsennya. Adapun jenis-jenis perantara yang akan kita bahas adalah: (1) pedagang besar, (2) pengecer, dan (3) agen.
Jumlah Perantara dalam Saluran
Setelah produsen menentukan saluran distribusi yang akan dipakai, masalah yang dihadapi berikutnya adalah masalah penentuan jumlah perantara untuk ditempatkan sebagai perantara pada tingkat perdaganganbesar/eceran. Dalam hal ini produsen mempunyai tiga alternatif yang dapat ditempuhnya, yaitu : (1) distribusi intensif, (2) distribusi selektif, dan (3) distribusi eksklusif.
Distribusi Fisik
Istilah distribusi fisik dipakai untuk menggambarkan luasnya kegiatan pemindahan suatu barang ke tempat tertentu pada saat tertentu. Bagi produsen kegiatan distribusi fisik ini tidak hanya meliputi pemindahan barang jadi dari akhir proses produksi sampai ke konsumen akhir, tetapi juga menyangkut arus bahan baku dari suatu sumber sampai pada akhir proses produksi.
Penentuan Harga
Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserat pelayanannya. Dalam perekonomian sekarang ini, pertukaran atau jual beli barang dan jasa tidak lagi dilakukan secara barter, tetapi dilakukan dengan menggunakan suatu alat pembayaran atau alat penukar yang disebut uang. Salah satu prinsip bagi manajemen dalam penentuan harga ini adalah menitik-beratkan pada kemauan pembeli untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menghasilakn laba.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga
Dalam kenyataan, tingkat harga yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti : (1) kondisi perekonomian, (2) penawaran dan permintaan, (3) elastisitas permintaan, (4) persaingan, (5) biaya, (6) tujuan manajer, dan (7) pengawasan pemerintah.
Metode-metode Penetapan Harga
Ada 2 (dua) pendekatan pokok dalam penentuan harga jual yaitu, pendekatan biaya (penetapan harga biaya plus, penetapan harga mark up, dan penetapan harga break even), serta yang kedua pendekatan pasar atau persaingan.
Politik Penetapan Harga
Penetapan harga bagi perusahaan yang besar sering melibatkan beberapa manajer seperti manajer produk, manajer penjualan, dan manajer lain. Beberapa politik penetapan harga yang akan dibahas disini adalah penetapan harga psikhologis, price lining, potongan harga, dan penetapan harga geografis.
Promosi dan Periklanan
Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Beberapa kegiatan yang asda dalam promosi ini pada umumnya ada empat, yaitu : (1) periklanan, (2) personal selling, (3) promosi penjualan, dan (4) publisitas dan hubungan masyarakat.
Periklanan
Periklanan adalah komunikasi non-individu dengan sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu. Periklanan ini merupakan salah satu kegiatan promosi yang banyak dilakukan oleh perusahaan maupun perseorangan. Adapun masalah-masalah selanjutnya yang akan dibahas disini adalah : tujuan periklanan, jenis periklanan, media periklanan, dan biro periklanan.
Personal Selling, Promosi, Penjualan, dan Publisitas
Personal selling adalah interaksi antar individu saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Personal selling ini merupakan kegiatan promosi yang berbeda dengan periklanan, karena menggunakan orang/individu didalam pelaksanaannya.
Promosi Penjualan
“Promosi penjualan” ini merupakan istilah yang berbeda dengan istilah “promosi” meskipun sama-sama menggunakan kata “promosi”. Promosi penjualan hanya merupaka satu kegiatan dalam promosi. Dalam promosi penjualan ini perusahaan menggunakan alat-alat seperti peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah/dorprise, dsb. Jadi kegiatan tersebut dapat digunakan untuk mendukung kegiatan promosi yang lain.
Publisitas
Hampir sama dengan periklanan, publisitas ini merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media. Namun informasi yang tercantum tidak berupa iklan tetapi berupa berita. Hal ini dapat kita jumpai pada media-media seperti surat kabar, majalah, televisi, dsb. Biasanya individu atau lembaga yang dipublisitaskan tidak mengeluarkan sejumlah biaya, dan tidak dapat mengawasi pengungkapan beritanya. Ada kemungkinan bahwa seseorang atau lembaga tidak mengetahui kalau mereka dipublisitaskan. Sering publisitas itu tidak obyektif, ada yang sifatnya menjelek-jelekan dan ada pula yang menganjung-anjung.
Pengertian dan Konsep Pemasaran
Pemasaran dan Produksi merupakan fungsi pokok bagi perusahaan. Pada saat ini kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia usaha. Kenyataannya, pemasaran merupakan konsep yang menyeluruh jadi pemasaran merupakan keseluruhan dari pengertian tentang penjualan, perdagangan, dan distribusi. Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada konsumen.
Penciptaan Faedah bagi Konsumen
Faedah (utility) adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan. Perusahaan dapat menciptakan 5 (lima) faedah, yakni : (1) faedah bentuk (form utility), (2) faedah waktu (time utility), (3) faedah tempat (place utility), (4)faedah milik (ownership utility), dan (5) faedah informasi (information utility).
Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep pemasaran ini banyak dianut oleh perusahaan modern yang ingin mencapai laba jangka panjang dengan berorientasi kepada konsumen atau pasar.
Pendekatan Studi Pemasaran
Pemasaran dapat dipelajari dengan mengadakan berbagai macam pendekatan, yaitu: (1) pendekatan serba fungsi (functional approach), (2) pendekatan serba lembaga (institutional approach), (3) pendekatan serba barang (commodity approach), (4) pendekatan serba manajemen (managerial approach), dan (5) pendekatan serba sistem (total system approach).
Struktur Organisasi Pemasaran
Untuk mengatur kegiatan-kegiatan dengan baik, manajer harus menentukan komposisi struktur organisasinya. Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan, pemasaran dipegang oleh seorang manajer pemasaran yang kebanyakan bertanggung jawab pada direktur perusahaan. Manajer pemasaran menbawahi sejumlah individu yang dikelompokan kedalam dua sub, yaitu : (1) sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan staf penunjang, (2) sub bagian penjualan umum.
Kepala sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan alat penunjang bertanggung jawab terhadap masalah-masalah seperti perencanaan dan perdagangan barang, periklanan, riset pemasaran, analisis dan pengawasan penjualan, anggaran penjualan, peramalan penjualan, distribusi ,dll.
Pasar
Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Dari definisi tersebut dapat diketahui adanya tiga unsur penting yang terdapat dalam pasar, yaitu orang dengan segala keinginannya, daya beli mereka, dan kemauan untuk membelanjakan uangnya.
Macam-macam Pasar
1.Pasar Konsumen: sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk dikonsumsikan, bukannya dijual atau diproses lebih lanjut.
2.Pasar Industri: pasar yang terdiri atas individu-individu dan lembaga atau organisasi yang membeli barang-barang untuk dipakai lagi.
3.Pasar Penjual: suatu pasar yang terdiri atas individu-individu dan organisasi yang membeli barang-barang dengan maksud untuk dijual lagi.
4.Pasar Pemerintah: pasar dimana terdapat lembaga-lembaga pemerintah, seperti direktorat, kantor-kantor dinas, dan instansi lain.
Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan menbagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Bagi perusahaan kecil maupun perusahaan yang ingin meningkatkan efisiensinya, dapat mengadakan segmentasi pasar.
Marketing Mix dan Produk
Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi. Marketing tersebut merupakan satu perangkat yang akan manentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan.
Pengertian Barang
Barang atau produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.
Penggolongan Barang menurut Tingkat Pemakain dan Kekongkritannya
Penggolongan ini menunjukan berapa kali sebuah barang dapat digunakan, apakah sekali, dua kali, atau beberapa kali, atau sekian banyak kali. Selain itu, penggolongan tersebut juga menunjukan kongkrit atau tidaknya suatu barang, sehingga barang-barang dibagi kedalam : (1) barang tahan lama, (2) barang tidak tahan lama, dan (3) jasa.
Penggolongan barang menurut Tujuan Pemakaiannya oleh si Pemakai
Penggolongan barang menurut tujuan pemakaiannya oleh si pemakai ini banyak digunakan kerena sangat praktis. Dalam hal ini, barang dapat digolongkan kedalam dua golongan, yaitu : (1) barang konsumsi, dan (2) barang industri.
Siklus Kehidupan Barang (Product Life Cycle)
Seperti halnya manusia, barang juga memiliki siklus kehidupan/umur (life cycle) yang terdiri atas beberapa tahap sejak barang diperkenalkan sampai tidak lagi terdapat di pasaran, ini disebut sebagai siklus kehidupan barang. Siklus kehidupan barang ini terdiri atas lima tahap yang berbeda-beda, yaitu (1) tahap perkenalan, (2) tahap pertumbuhan, (3) tahap kedewasaan, (4) tahap kejenuhan, dan (5) tahap kemunduran.
Merk
Brand adalah suatu nama, istilah simbol, atau disain (rancngan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing.
Saluran Pemasaran
Semua perusahaan perlu melaksanakan fungsi distribusi, dan hal ini sangat penting bagi pembanguna perekonomian masyarakat karena bertugas menyampaikan barang dan jasa yang diperlukan oleh konsumen. Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.
Alternatif Saluran Distribusi untuk Barang Konsumsi dan Barang Industri
Suatu barang dapat berpindah melalui beberapa tangan sejak dari produsen sampai ke konsumen dan ini melalui perantara juga. Perantara adalah individu lembaga bisnis yang beroperasi diantara produsen atau konsumen atau pembeli industri.
Saluran Distribusi Ganda
Ada beberapa masalah yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan saluran distribusi. Faktor-faktor tersebut adalah Jenis barang yang dipasarkan, Produsen yang menghasilakn produknya, Penyalur yang bersedia ikut mengambil bagian, dan Pasar yang dituju. Adanya saluran distribusi ganda ini dapat menciptakan sistem saluran yang bersaingan dari satu produsen.
Perantara Saluran
Dalam operasinya perantara saluran melaksanakan berbagai macam fungsi pemasaran, seperti : penyimpanan, pengangkutan, dsb. Tentang jumlah dan posisi para perantara dalam saluran ini dapat diubah-ubah menurut kebutuhan atau keinginan produsennya. Adapun jenis-jenis perantara yang akan kita bahas adalah: (1) pedagang besar, (2) pengecer, dan (3) agen.
Jumlah Perantara dalam Saluran
Setelah produsen menentukan saluran distribusi yang akan dipakai, masalah yang dihadapi berikutnya adalah masalah penentuan jumlah perantara untuk ditempatkan sebagai perantara pada tingkat perdaganganbesar/eceran. Dalam hal ini produsen mempunyai tiga alternatif yang dapat ditempuhnya, yaitu : (1) distribusi intensif, (2) distribusi selektif, dan (3) distribusi eksklusif.
Distribusi Fisik
Istilah distribusi fisik dipakai untuk menggambarkan luasnya kegiatan pemindahan suatu barang ke tempat tertentu pada saat tertentu. Bagi produsen kegiatan distribusi fisik ini tidak hanya meliputi pemindahan barang jadi dari akhir proses produksi sampai ke konsumen akhir, tetapi juga menyangkut arus bahan baku dari suatu sumber sampai pada akhir proses produksi.
Penentuan Harga
Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserat pelayanannya. Dalam perekonomian sekarang ini, pertukaran atau jual beli barang dan jasa tidak lagi dilakukan secara barter, tetapi dilakukan dengan menggunakan suatu alat pembayaran atau alat penukar yang disebut uang. Salah satu prinsip bagi manajemen dalam penentuan harga ini adalah menitik-beratkan pada kemauan pembeli untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menghasilakn laba.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga
Dalam kenyataan, tingkat harga yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti : (1) kondisi perekonomian, (2) penawaran dan permintaan, (3) elastisitas permintaan, (4) persaingan, (5) biaya, (6) tujuan manajer, dan (7) pengawasan pemerintah.
Metode-metode Penetapan Harga
Ada 2 (dua) pendekatan pokok dalam penentuan harga jual yaitu, pendekatan biaya (penetapan harga biaya plus, penetapan harga mark up, dan penetapan harga break even), serta yang kedua pendekatan pasar atau persaingan.
Politik Penetapan Harga
Penetapan harga bagi perusahaan yang besar sering melibatkan beberapa manajer seperti manajer produk, manajer penjualan, dan manajer lain. Beberapa politik penetapan harga yang akan dibahas disini adalah penetapan harga psikhologis, price lining, potongan harga, dan penetapan harga geografis.
Promosi dan Periklanan
Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Beberapa kegiatan yang asda dalam promosi ini pada umumnya ada empat, yaitu : (1) periklanan, (2) personal selling, (3) promosi penjualan, dan (4) publisitas dan hubungan masyarakat.
Periklanan
Periklanan adalah komunikasi non-individu dengan sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu. Periklanan ini merupakan salah satu kegiatan promosi yang banyak dilakukan oleh perusahaan maupun perseorangan. Adapun masalah-masalah selanjutnya yang akan dibahas disini adalah : tujuan periklanan, jenis periklanan, media periklanan, dan biro periklanan.
Personal Selling, Promosi, Penjualan, dan Publisitas
Personal selling adalah interaksi antar individu saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Personal selling ini merupakan kegiatan promosi yang berbeda dengan periklanan, karena menggunakan orang/individu didalam pelaksanaannya.
Promosi Penjualan
“Promosi penjualan” ini merupakan istilah yang berbeda dengan istilah “promosi” meskipun sama-sama menggunakan kata “promosi”. Promosi penjualan hanya merupaka satu kegiatan dalam promosi. Dalam promosi penjualan ini perusahaan menggunakan alat-alat seperti peragaan, pameran, demonstrasi, hadiah/dorprise, dsb. Jadi kegiatan tersebut dapat digunakan untuk mendukung kegiatan promosi yang lain.
Publisitas
Hampir sama dengan periklanan, publisitas ini merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media. Namun informasi yang tercantum tidak berupa iklan tetapi berupa berita. Hal ini dapat kita jumpai pada media-media seperti surat kabar, majalah, televisi, dsb. Biasanya individu atau lembaga yang dipublisitaskan tidak mengeluarkan sejumlah biaya, dan tidak dapat mengawasi pengungkapan beritanya. Ada kemungkinan bahwa seseorang atau lembaga tidak mengetahui kalau mereka dipublisitaskan. Sering publisitas itu tidak obyektif, ada yang sifatnya menjelek-jelekan dan ada pula yang menganjung-anjung.
Kamis, 21 Oktober 2010
DISAIN DAN PERILAKU ORGANISASI
DISAIN DAN PERILAKU ORGANISASI
Pengertian Organisasi
Dalam tahun 1961 Presiden John F. Kennedy menyatakan suatu tekad untuk mencapai tujuan pendaratan manusia dibulan sebelum periode akhir. Pada saat itu, belum ada orang yang mengetahui apakah bulan dapat didarati oleh pesawat atau manusia, bahkan banyak ilmuan percaya bahwa permukaan bulan itu berdebu halus yang mungkin dapat menggelincirkan pesawat pendarat.
Perjalanan kebulan tersebut memerlukan waktu selama delapan hari dan menempuh jarak 245.000 mil. Proyek yang disebut Proyek Apollo itu dikoordinasi oleh NASA ( lembaga penerbangan dan eronotika Amerika Serikat). Pernah juga terjadi ledakan di sebuah Apolla pada tahun 1967 yang menewaskan tiga orang astronot. Tetapi, akhirnya pada tanggal 20 Juli 1969, astronot Neil Amstrong telah berhasil menjejakan kakinya dibulan, hal ini menunnjukan kemampuan pengorganisasian yang luar biasa.
Apakah yang dimaksud dengan Organisasi
Dalam berbagai aktivitas, kita selalu berkaitan dengan organisasi. Banyak keberhasilan perusahaan yang bergantung pada organisasi, dan adaanya struktur yang mapan sangat diperlukan untuk menjamin agar rencana manajer dapat dilaksanakan.
Menurut Boone dan Kurtz, organisasi didefinisikan sebagai berikut: Organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan. Definisi organisasi itu mencakup 3 elemen pokok, yaitu : (1) intersaksi manusia, (2) kegiatan mengarah pada tujuan, dan (3) struktur. Untuk sebuah perusahaan yang kecil, fungsi pengorganisasian itu sangatlah sederhana. Misalnya seperti toko klontong kecil, si manajer pemilik memperkerjakan beberapa orang untuk melayani pembeli, membersihkan dan mengatur barang, serta menjaga keamanan toko. Pemilik biasanya menangani penerimaan uang, pembelian barang, memberi tugas kepada para pekerja dan secara pribadi pemimpin jalannya suatu perusahaan.
Organisasi Formal dan Informal
Organisasi Formal
Organisasi Formal merupakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggung jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan. Organisasi Formal menawarkan bidang-bidang tetap (relatif) yang masing-masing orang bekerja pada bidang tanggung jawabnya sendiri.
Organisasi Formal merupakan bagian yang dapat dilihat pada bagan organisasi,sedangkan organisasi informal tidak. Beberapa faktor yang harus diperhatikandalam penyusunan organisasi formal adalah wewenang, tanggung jawab, pertanggung jawaban, delegasi, dan koordinasi.
Organisasi Informal
Organisasi Informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Organisasi Informal terjadi dalam semua perusahaan karena adanya interaksi manusia, dan orang akan selalu ber interaksi serta membentuk keakraban. Para manajer sering menghendaki untuk menjauhkan organisasi Informal.
Komunikasi yang terjadi dalam organisasi Informal berjalan dengan cepat dari mulut ke mulut. Sistem komunikasi ini disebut sistem tanaman rambat. Informasi yang disampaikan dapat berlebihan, kurang tepat, kurang terpercaya, atau dapat juga terpercaya.
Sentralisasi VS Desentralisasi
*Organisasi yang disentralisasi : organisasi yang disentralisir merupakan sebuah sistem yang wewenang serta pengendaliannya dipegang di suatu pusat, biasanya eksekutif puncak. Beberapa kebaikan organisasi yang disentralisir adalah (1) pengendalian lebih efektif dapat dilakukan, (2) cenderung memperpendek jangka pengambilan keputusan, dan (3) memungkinkan bagi seluruh unit untuk mengikuti suatu rencana tindakan yang seragam. Sedangkan keburukannya antara lain (1) jika perusahaan berkembang dengan pesat, maka beban kerja pada eksekutif puncak menjadi terlalu banyak, (2) organisasi yang disentralisir hanya memberi pengalaman sedikit kepada para manajer muda dalam pengambilan keputusan.
*Organisasi yang didesentralisasi : manajemen yang didesentralisir merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilaksanakan pada jenjang tertinggi. Desentralisir diterapkan dengan alasan yang berbeda-beda.
Struktur Organisasi dan Penyusunannya
Meskipun perusahaan kecil mempunyai masalah-masalah organisasional lebih sedikit dibanding perusahaan besar, tetapi keduanya mempunyai struktur formal untuk menjamin agar orang melaksanakan tugas yang mengarah kepencapaian tujuan perusahaan.
Setiap struktur organisasi akan lebih dulu memusatkan perhatian pada kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Manajemen menganalisis jabatan-jabatan yang dilakukan, kemudian orang dengan minat dan kualifikasi tertentu ditarik untuk memegang jabatan.
Pembentukan Struktur Organisasi
Struktur Organisasi formal didasarkan pada analisa dari tiga elemen kunci setiap organisasi, yaitu : (1) interaksi kemanusiaan, (2) kegiatan yang terarah ke tujuan, dan (3) struktur. Manajemen harus mengkoordinir kegiatan-kegiatan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
*Hierarki Tujuan: Hierarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan. Tujuan yang lebih luasnya menyangkut penjualan, kemampulabaan, pangsa pasar, dan jasa dipecah kedalam tujuan-tujuan untuk masing-masing devisi, masing-masing pabrik, masing-masing departemen, masing-masing kelompok kerja, dan masing-masing karyawan individual. Jika hal ini sudah diterapkan, setiap karyawan dapat melihat sumbangannya terhadap pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.
*Departementalisasi: Pembentuka struktur organisasi dimulai dengan penganalisisan kegiatan-kegiatan utama organisasi. Kebanyakan perusahaan kegiatan ini berupa produksi, pemasaran, pembelanjaan, dan personalia.
*Wewenang dan Tanggung Jawab: Dengan tumbuhnya organisasi, manajer harus menugaskan sebagian kegiatannya kepada bawahan agar dapat mencurahkan waktunya pada fungsi-funsi manajerial. Tindakan menugaskan kegiatan kepada bawahan disebut pendelegasian. Dalam pendelegasian kegiatan, manajer memberikan tanggung jawab kepada bawahan untuk melaksanakan tugas-tugas yang ditugaskan.
*Berapa Banyak Bawahan yang Harus Ada di Bawah Seorang Manajer ?: Salah satu alasan untuk departementalisasi adalah terbatasnya jumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh manajer disamping juga jumlah bawahan yang dapat disupervisi secara efektif. Rentangan pengendalian (span of control) merupakan jumlah optimal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang manajer.
Faktor-faktor kritis dalam menentukan rentangan pengendalian yang optimal adalah (1) jenis pekerjaan, (2) pelatihan karyawan, (3) kemampuan manajer, dan (4) efektifitas komunikasi.
*Menjamin Komunikasi yang Efektif: Komunikasi merupakan tugas yang relatif sederhana bagi organisasi kecil. Disebut komunikasi itu berupa tatap muka, dan perintah yang kurang jelas dapat diperbaiki dengan pembicaraan secara personal. Pesan-pesan banyak yang diberikan secara tertulis melalui beberapa jenjang dalam organisasi.
*Menghindari Pertumbuhan Organisasi yang Tidak Perlu: Dengan meningkatnya kekomplekan dan ukuran organisasi muncul kecendrungan untuk menambah personalia atasan dan spesialis. Kecendrungan ini bersifat alami.
Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi
Dalam suatu organisasi dengan segala aktifitasnya, terdapat hubungan diantara orang-orang yang menjalankan aktifitas tersebut. Untuk itu perlulah dibuat suatu bagan yang menggambarkan tentang hubungan tersebut termasuk hubungan antara masing-masing kegiatan atau fungsi. Bagan yang dimaksud dinamakan bagan organisasi atau struktur organisasi. Yang menjadi dasar dalam organisasi ini adalah pembagian kekuasaan (authority) dan tanggung jawab (responsibility).
Bentuk struktur organisasi ini bermacam-macam, tetapi pada pokoknya ada empat, yaitu: organisasi garis (line organization), organisasi garis dan staf (line and staf organization), organisasi fungsional (funcional organization), komite (committee), dan organisasi matrik.
Perilaku keorganisasian
Salah satu sumber utama dari setiap perusahaan adalah orang atau manusia. Bagaimana orang berperilaku dalam organisasi kerja ini menjadi aspek pokok yang dibahas dalam perilaku keorganisasian, jadi bukannya mempelajari bagaimana organisasi itu berperilaku.
Para manajer dapat belajar banyak dari ilmu-ilmu perilaku (psikolog, sosiologi, dan anthropologi) seperti apa yang memotivasi dan mempengaruhi orang dalam kelompok-kelompok kerja mereka. Prediktor-prediktor penting dalam organisasi kerja meliputi kelompok kerja, motivasi, sikap pekerjaan, dan kepemimpinan.
Pengertian Organisasi
Dalam tahun 1961 Presiden John F. Kennedy menyatakan suatu tekad untuk mencapai tujuan pendaratan manusia dibulan sebelum periode akhir. Pada saat itu, belum ada orang yang mengetahui apakah bulan dapat didarati oleh pesawat atau manusia, bahkan banyak ilmuan percaya bahwa permukaan bulan itu berdebu halus yang mungkin dapat menggelincirkan pesawat pendarat.
Perjalanan kebulan tersebut memerlukan waktu selama delapan hari dan menempuh jarak 245.000 mil. Proyek yang disebut Proyek Apollo itu dikoordinasi oleh NASA ( lembaga penerbangan dan eronotika Amerika Serikat). Pernah juga terjadi ledakan di sebuah Apolla pada tahun 1967 yang menewaskan tiga orang astronot. Tetapi, akhirnya pada tanggal 20 Juli 1969, astronot Neil Amstrong telah berhasil menjejakan kakinya dibulan, hal ini menunnjukan kemampuan pengorganisasian yang luar biasa.
Apakah yang dimaksud dengan Organisasi
Dalam berbagai aktivitas, kita selalu berkaitan dengan organisasi. Banyak keberhasilan perusahaan yang bergantung pada organisasi, dan adaanya struktur yang mapan sangat diperlukan untuk menjamin agar rencana manajer dapat dilaksanakan.
Menurut Boone dan Kurtz, organisasi didefinisikan sebagai berikut: Organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan. Definisi organisasi itu mencakup 3 elemen pokok, yaitu : (1) intersaksi manusia, (2) kegiatan mengarah pada tujuan, dan (3) struktur. Untuk sebuah perusahaan yang kecil, fungsi pengorganisasian itu sangatlah sederhana. Misalnya seperti toko klontong kecil, si manajer pemilik memperkerjakan beberapa orang untuk melayani pembeli, membersihkan dan mengatur barang, serta menjaga keamanan toko. Pemilik biasanya menangani penerimaan uang, pembelian barang, memberi tugas kepada para pekerja dan secara pribadi pemimpin jalannya suatu perusahaan.
Organisasi Formal dan Informal
Organisasi Formal
Organisasi Formal merupakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggung jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan. Organisasi Formal menawarkan bidang-bidang tetap (relatif) yang masing-masing orang bekerja pada bidang tanggung jawabnya sendiri.
Organisasi Formal merupakan bagian yang dapat dilihat pada bagan organisasi,sedangkan organisasi informal tidak. Beberapa faktor yang harus diperhatikandalam penyusunan organisasi formal adalah wewenang, tanggung jawab, pertanggung jawaban, delegasi, dan koordinasi.
Organisasi Informal
Organisasi Informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Organisasi Informal terjadi dalam semua perusahaan karena adanya interaksi manusia, dan orang akan selalu ber interaksi serta membentuk keakraban. Para manajer sering menghendaki untuk menjauhkan organisasi Informal.
Komunikasi yang terjadi dalam organisasi Informal berjalan dengan cepat dari mulut ke mulut. Sistem komunikasi ini disebut sistem tanaman rambat. Informasi yang disampaikan dapat berlebihan, kurang tepat, kurang terpercaya, atau dapat juga terpercaya.
Sentralisasi VS Desentralisasi
*Organisasi yang disentralisasi : organisasi yang disentralisir merupakan sebuah sistem yang wewenang serta pengendaliannya dipegang di suatu pusat, biasanya eksekutif puncak. Beberapa kebaikan organisasi yang disentralisir adalah (1) pengendalian lebih efektif dapat dilakukan, (2) cenderung memperpendek jangka pengambilan keputusan, dan (3) memungkinkan bagi seluruh unit untuk mengikuti suatu rencana tindakan yang seragam. Sedangkan keburukannya antara lain (1) jika perusahaan berkembang dengan pesat, maka beban kerja pada eksekutif puncak menjadi terlalu banyak, (2) organisasi yang disentralisir hanya memberi pengalaman sedikit kepada para manajer muda dalam pengambilan keputusan.
*Organisasi yang didesentralisasi : manajemen yang didesentralisir merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilaksanakan pada jenjang tertinggi. Desentralisir diterapkan dengan alasan yang berbeda-beda.
Struktur Organisasi dan Penyusunannya
Meskipun perusahaan kecil mempunyai masalah-masalah organisasional lebih sedikit dibanding perusahaan besar, tetapi keduanya mempunyai struktur formal untuk menjamin agar orang melaksanakan tugas yang mengarah kepencapaian tujuan perusahaan.
Setiap struktur organisasi akan lebih dulu memusatkan perhatian pada kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Manajemen menganalisis jabatan-jabatan yang dilakukan, kemudian orang dengan minat dan kualifikasi tertentu ditarik untuk memegang jabatan.
Pembentukan Struktur Organisasi
Struktur Organisasi formal didasarkan pada analisa dari tiga elemen kunci setiap organisasi, yaitu : (1) interaksi kemanusiaan, (2) kegiatan yang terarah ke tujuan, dan (3) struktur. Manajemen harus mengkoordinir kegiatan-kegiatan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
*Hierarki Tujuan: Hierarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan. Tujuan yang lebih luasnya menyangkut penjualan, kemampulabaan, pangsa pasar, dan jasa dipecah kedalam tujuan-tujuan untuk masing-masing devisi, masing-masing pabrik, masing-masing departemen, masing-masing kelompok kerja, dan masing-masing karyawan individual. Jika hal ini sudah diterapkan, setiap karyawan dapat melihat sumbangannya terhadap pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.
*Departementalisasi: Pembentuka struktur organisasi dimulai dengan penganalisisan kegiatan-kegiatan utama organisasi. Kebanyakan perusahaan kegiatan ini berupa produksi, pemasaran, pembelanjaan, dan personalia.
*Wewenang dan Tanggung Jawab: Dengan tumbuhnya organisasi, manajer harus menugaskan sebagian kegiatannya kepada bawahan agar dapat mencurahkan waktunya pada fungsi-funsi manajerial. Tindakan menugaskan kegiatan kepada bawahan disebut pendelegasian. Dalam pendelegasian kegiatan, manajer memberikan tanggung jawab kepada bawahan untuk melaksanakan tugas-tugas yang ditugaskan.
*Berapa Banyak Bawahan yang Harus Ada di Bawah Seorang Manajer ?: Salah satu alasan untuk departementalisasi adalah terbatasnya jumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh manajer disamping juga jumlah bawahan yang dapat disupervisi secara efektif. Rentangan pengendalian (span of control) merupakan jumlah optimal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang manajer.
Faktor-faktor kritis dalam menentukan rentangan pengendalian yang optimal adalah (1) jenis pekerjaan, (2) pelatihan karyawan, (3) kemampuan manajer, dan (4) efektifitas komunikasi.
*Menjamin Komunikasi yang Efektif: Komunikasi merupakan tugas yang relatif sederhana bagi organisasi kecil. Disebut komunikasi itu berupa tatap muka, dan perintah yang kurang jelas dapat diperbaiki dengan pembicaraan secara personal. Pesan-pesan banyak yang diberikan secara tertulis melalui beberapa jenjang dalam organisasi.
*Menghindari Pertumbuhan Organisasi yang Tidak Perlu: Dengan meningkatnya kekomplekan dan ukuran organisasi muncul kecendrungan untuk menambah personalia atasan dan spesialis. Kecendrungan ini bersifat alami.
Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi
Dalam suatu organisasi dengan segala aktifitasnya, terdapat hubungan diantara orang-orang yang menjalankan aktifitas tersebut. Untuk itu perlulah dibuat suatu bagan yang menggambarkan tentang hubungan tersebut termasuk hubungan antara masing-masing kegiatan atau fungsi. Bagan yang dimaksud dinamakan bagan organisasi atau struktur organisasi. Yang menjadi dasar dalam organisasi ini adalah pembagian kekuasaan (authority) dan tanggung jawab (responsibility).
Bentuk struktur organisasi ini bermacam-macam, tetapi pada pokoknya ada empat, yaitu: organisasi garis (line organization), organisasi garis dan staf (line and staf organization), organisasi fungsional (funcional organization), komite (committee), dan organisasi matrik.
Perilaku keorganisasian
Salah satu sumber utama dari setiap perusahaan adalah orang atau manusia. Bagaimana orang berperilaku dalam organisasi kerja ini menjadi aspek pokok yang dibahas dalam perilaku keorganisasian, jadi bukannya mempelajari bagaimana organisasi itu berperilaku.
Para manajer dapat belajar banyak dari ilmu-ilmu perilaku (psikolog, sosiologi, dan anthropologi) seperti apa yang memotivasi dan mempengaruhi orang dalam kelompok-kelompok kerja mereka. Prediktor-prediktor penting dalam organisasi kerja meliputi kelompok kerja, motivasi, sikap pekerjaan, dan kepemimpinan.
Sabtu, 16 Oktober 2010
Manajemen Umum
MANAJEMEN UMUM
Arti dan Fungsi Manajemen
Definisi tentang manajemen yang dikemukakan oleh para ahli seperti Fayol, Terry, Taylor adalah berbeda-beda, tetapi pada pokoknya semua sama. Berikut definisi tenang manajemen oleh Profesor Oei Liang Lee : Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi tentang manajemen tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa manajemne mempunyai 5 fungsi :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan
Kelima macam fungsi ini sangat penting dalam proses menjalankan semua kegiatan, dan setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah lembaga telah mempunyai tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya perencanaan terlebih dahulu tentang Apa, Bagaimana, Mengapa dan Kapan akan dilakukan. Untuk mencapai tujuan harus ada kegiatan, dalam mana kegiatan-kegiatan yang sama disatukan dalam suatu wadah yang disebut fungsi. Terkadang juga terjadi peyimpangan di dalamnya dan untuk menghilangkan atau menjaga agar penyimpangan yang terjadi tidak terlalu jauh dari rencananya, maka perlulah diadakan pengawasan/pengendalian.
Dan yang terahir adalah pengawasan, setelah fungsi ini selesai dilakukan maka kegitan berikutnya dilakukan dengan mengadakan perencanaan lagi.
Jenjang Manajemen
Perusahaan-perusahaan besar biasanya mempunyai paling sedikit tiga jenjang manajemen yaitu :
(1) Manajemen puncak: sering disebut manajer senior atau eksekutif kunci yang biasanya mempunyai tugas menyusun rencana umum perusahaan dan mengambil keputusan-keputusan penting.
(2) Manajemen madya: seperti pimpinan pabrik atau manajer devisi yang diberi tugas untuk bertanggung jawab dalam penyusunan rencana oprasi yang melaksanakan rencana-rencana umum dari manajer puncak.
(3) Manajemen operasional: manajemen operasional merupakan jenjang terendah dalam piramida dan tugasnya menyangkut pelaksanaan rencana yang dibuat oleh para manajer madya.
Latar Belakang Sejarah Manajemen
Gerakan Manajemen Ilmiah
Sebelum 1880, pengelolaan perusahaan pada umumnya dipandang suatu cara yang biasa, apa adanya, jika tidak dianggap suatu seni. Tapi sekitar tahun 1885, Frederick W, Taylor (1856-1915) seseorang yang pertama kali mempelajari metode kerja. Sebelum Taylor, Henry Fayol (1841-1945) telah menjadi manajer pada sebuah pertambangan batu bara di Indonesia. Ia juga mempelajari manajemen, mencari teknik-teknik yang dapat meningkatkan produksi batu bara. Secara umum, ia berusaha melakukan seperti Taylor yang mencari metode-metode yang lebih ilmiah. Dan pada tahun 1911 akhirnya Taylor meluncurkan buku yang berjudul The Principles of Scientific Management. Dan dalam bukunya Taylor mengemukakan beberapa prinsip manajemen ilmiah :
1. Semua pkerjaan dapat diobservasi dan dianalisis guna menentukan cara terbaik untuk menyelesaikannya.
2. Orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah.
3. Kita dapt menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikiuti dengan menggaji pemegang jabatan dengan dasar insentif.
4. Menempatkan manajer dalam perencanaan, persiapan, dan pemeriksaan pekerjaan
Penelitian dan buku buku dari Taylor itu telah membuktikan bahwa manajemen dapat dipelajari secara ilmiah oleh siapapun.
Sekolah-sekolah tentang Pemikiran Manajemen
Sebagai akibat dari semakin besarnya minat pendidikan manajemen, sejumlah pendekatan teoritis untuk mempelajari manajemen telah bermunculan. Dari beberapa sekolah tentang pemikiran manajemen yang muncul, kita akan mambahas 5 (lima):
1. Sekolah Klasik (Classical school): berawal dengan adanya formasi perusahaan-perusahaan besar dan sekolah klasik telah memberikan saran tentang fungsi-fungsi manajemen primer, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
2. Sekolah Perilaku (Behavioral school): sekolah ini disebut juga dengan leadership, human relations, atau behavioral sciences of management, yang telah populer dalam tahun 1950-an. Sekolah ini memusatkan perhatian pada aspek kemanusiaan dari manajemen dan menekankan bagi para manajer untuk memahami manusia.
3. Sekolah Ilmu Manajemen (Management science school): tidak seperti sekolah klasik yang mengidentifikasikan tugas-tugas manajemen, sekolah ilmu manajemen ini melibatkan matematik dan statistik. Model-model matematis digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah operasional perencanaan dan pengendalian.
4. Analisis Sistem: analisis sistem menawarkan suatu alat untuk melihat kegiatan intern dan ekstern dari perusahaan. Pengertian sistem itu sendiri adalah suatu unit yang dibentuk dari dua atau lebih bagian-bagian independen yang berinteraksi untuk membentuk sebuah organisme fungsi. Analisis sistem merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah bisnis dengan mengidentifikasi bagian utama dari suatu masalah dan hubungan mereka.
5. Manajemen Hasil: sejak pertama kali dikemukakan oleh Peter Drucker MBO telah semakin populer. Pengertian MBO itu sendiri ialah suatu program untuk meningkatkan motivasi dan pengendalian karyawan, MBO juga memusatkan perhatian pada hasil bukan perilaku yang diperlihatkan oleh karyawan.
Perencanaan
Perencanaan merupakan fungsi terpenting diantara semua fungsi dalam manajemen yang ada. Ibarat suatu perjalanan dengan menggunakan kapal, perencanaan ini merupakan pedoman yang harus dipakai untuk mengarahkan tujuan kemana kapal itu akan berlayar. Adapun sifat-sifat yang lain dari fungsi perencanaan adalah:
Bentuk-bentuk Perencanaan
Seperti telah diuraikan diatas, bahwa perencanaan ditetapkan sekarang dan dilaksanakan serta digunakan untuk waktu yang akan datang. Dengan demikian perencanaan memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut: (1) tujuan, (2) kebijakan, (3) strategi, (4) prosedur, (5) aturan, dan (6) program.
Kegunaan Perencanaan
Kegunaan dari perencanaan adalah :
a. Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang
b. Mengarahkan perhatian pada tujuan
c. Memperingan biaya
d. Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan.
Langkah-langkah Penyusunan Perusahaan
Langkah-langkah yang harus diambil untuk menyusun suatu perencanaan adalah :
a. Menetapkan tujuan
b. Menyusun anggapan-anggapan (premising)
c. Menentukan berbagai alternatif tindakan
d. Mengadakan penilaian terhadap alternatif-alternatif tinadakn yang sudah dipilih
e. Mengambil keputusan
f. Menyusun rencana pendukung
Perencanaan Merupakan Proses Pendekatan yang Rasional
Dengan berbagai macam langkah yang telah dilakukan umtuk menyusun suatu perencanaan, dan dapat dikatakan bahwa sebuah perencanaan merupakan suatu proses pendekatan yang rasional. Dengan memperoleh anggapan-anggapan secara jelas, tujuan yang hendak dicapai serta kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul dalam menyusun suatu perencanaan, haruslah dikaitkan dengan tenggang waktu tersebut.
Jangka Waktu Perencanaan
Menurut jangka waktunya, perencanaan dapat dikelompokan menjadi 3 golongan, yaitu: perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah, perencanaan jangka pendek.
Perencanaan pembangunan 25 tahun di Indonesia yang dikenal dengan Era Pembangunan merupakan salah satu contoh perencanaan jangka panjang. Sedangkan pembangunan 5 tahun masih dapat dipecah-pecah menjadi perencanaan pembangunan tahunan digolongkan ke dalam perencanaan jangka pendek. Dalam perencanaan jangka panjang, menengah, dan pendek terdapat hubungan yang erat antara satu dengan yang lain. Dapat dikatakan bahwa perencanaan-perencanaan tersebut bersifat integral.
Faktor-faktor yang Membatasi Perencanaan
Seperti telah dikemukakan bahwa perencanaan mempunyai sifat keutamaan dan bersifat luas, tetapi perencanaan juga mempunyai kelemahan-kelemahan. Adanya kelemahan ini disebabkan oleh beberapa faktor yang bersifat seperti membatasi :
1. Sulitnya mencari anggapan secara teliti
2. Perubahan yang sangat cepat
3. Kekakuan internal
4. Kekakuan eksternal
5. Waktu dan biaya
Pengambilan Keputusan
a. Syarat pengambilan keputusan: pengambilan keputusan yang efektif memerlukan adanya pemilihan tindakan yang rasional.
b. Alat pengambilan keputusan: untuk mengambil keputusan yang rasional digunakan alat-alat seperti operation research, teori probabilitas, dan linier progamming.
Pengorganisasian
Pengertian
Setiap organisasi memiliki 3 komponen pokok, yaitu personalia, fungsi dan faktor-faktor fisik yang semuanya merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ditinjau dari segi prosesnya pengorganisasian merupakan usaha untuk menyusun komponen-komponen pokok dengan sedemikian rupa, sehingga dapat dipakai sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Dengan demikian fungsi pengorganisasian dapat diktakan sebgai proses menciptakan hubungan antara berbagai fungsi, personalia, dan fakto-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat.
Pola hubungan antar Komponen Organisasi
Semua tugas yang dijalankan diorganisir untuk mencapai tujuan, dimana tujuan tersebut merupakan titik tolak proses pengorganisasian dan terdapat pembagian tanggung jawab secara jelas. Untuk mengetahui tentang seberapa jauh seseorang telah mencapai hasil yang diharapkan, maka setelah dibebani dengan suatu tanggung jawab ia diminta juga untuk memberikan pertanggungjawabannya ke arah tujuan yang telah ditetapkan.
Jadi, antara tujuan, fungsi, tanggung jawab, wewenang serta pertanggungjawabannya mempunyau hubungan yang erat dan juga saling berkaitan.
Rentangan Kekuasaan
Munculnya rentanga kekuasaan ini disebabkan oleh adanya keterbatasan pada kemampuan seseorang. Dapat disimpulkan bahwa faktor jumlah bawahan saja belum menjamin keefektifan serta efisiensi pengaturan dari seorang pimpinan. Untuk itu harus diperhatikan pula faktor lain yang mempunyai hubungan erat. Dan faktor tersebut adalah frekuensi hubungan antara pimpinan dan bawahan. Banyak atau sedikitnya frekuensi hubungan antara pimpinan dengan bawahan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Latihan dari bawahan
2. Pendelegasian wewenang
3. Perencanaan
4. Teknik komunikasi
Dasar-dasar Penggolongan Bagian di Dalam Organisasi
Terbatasnya kemampuan seseorang akan membatasi pula jumlah bawahan atau bagian-bagian yang di pimpinnya. Pengelompokan menjadi bagian-bagian di dalam sebuah organisasi dapat didasarkan pada bebrapa faktor berikut ini :
a. Didasarkan pada Suatu Angka
b. Didasarkan pada Waktu
c. Didasarkan pada Fungsi Perusahaan
d. Didasarkan pada Luas Daerah Operasi
e. Didasarkan pada Jenis Barang yang Dihasilkan
f. Didasarkan pada Jenis Langganan
Karakteristik Struktur Organisasi
Bentuk-bentuk struktur organisasi seperti garis, garis dan staf, fungsional serta komite mempunyai ciri-ciri yang berbeda. Namun demikian setiap struktur organisasi yang baik harus memiliki dua karakteristik dasar, yaitu keseimbangan dalam organisasi dan fleksibel.
Pengarahan
Prinsip-prinsip Pengarahan
Pengarahan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip, yaitu :
a. Prinsip mengarah kepada tujuan
b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan
c. Prinsip kesatuan komando
Cara-cara Pengarahan
Adapun cara pengarahan yang biasanya dilakukan oleh pimpinan kepada bawahan biasanya berupa Orientasi, Perintah (lisan dan tertulis), dan Delegasi wewenang.
Komunikasi
Dari beberapa pendapat tentang komunikasi dapat kita ambil kesimpulannya, bahwa;
a. Di dalam komunikasi terdapat hubungan antara orang dengan orang, orang dengan lembaga, dsb.
b. Hubungan yang timbul di dalam komunikasi itu digunakan untuk menyalurkan informasi dan pendapat.
c. Komunikasi berguna untuk menciptakan hubungan yang serasi.
d. Untuk mengadakan komunikasi dapat digunakan kata-kata, surat, kode ataupun simbol.
Motivasi
Bagi para pelaksana untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik dipengaruhi oleh cara manajer dalam memberikan perintah. Misalnya dengan memberi dorongan agar mereka bersedia untuk bekerja dengan semangat tinggi. Biasanya, keberhasilan yang dapat dicapai akan semakin besar jika para manajer mampu memberi dorongan (motivasi) karyawaannya meskipun perencanaan dan organisasi tidak begitu sempurna.
Pengkoordinasian
Koordinasi yang baik dapat dilakukan jika masing-masing individu menyadari dan memahami akan tugas-tugas mereka.
Prinsip-prinsip Koordinasi
Dalam organisasi akan dapat tercapai bilamana diikuti dengan 3 prinsip berikut:
1. Prinsip kontak langsung
2. Prinsip penekanan pada pentingnya koordinasi
3. Hubungan timbal balik diantara faktor-faktor yang ada.
Pelaksanaan Fungsi Koordinasi
Fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan harus didukung oleh fungsi pengkoordinasian dan pengawasan agar tujuan organisasi dapat tercapai.
Pengawasan
Pengertian
Pengawasan merupakan fungsi terkhir yang harus dilaksanakan dalam manajemen. Cara yang dilakukan dalam pengawasan yaitu membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan rencananya, serta melakukan perbaikan-perbaikan bilamana terjadi penyimpangan. Jadi, dengan pengawasan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Langkah-langkah Pengawasan
Pengawasan perlu dilakukan pada tahap demi tahap agar penyimpangan yang terjadi dapat segera diperbaiki. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengadakan pengawasan adalah;
a. Menciptakan standard
b. Membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standard
c. Melakukan tindakan koreksi
Syarat-syarat Pengawasan yang Baik
Untuk melakukan pengawasan yang baik diperlukan beberapa syarat, yakni:
1. Mendukung sifat dan kebutuhan (aktivitas)
2. Harus melapor setiap penyimpangan yang terjadi
3. Harus mempunyai pandangan ke depan
4. Harus obyektif dan teliti
5. Harus luwea/fleksibel
6. Harus serasi dengan pola organisasi
7. Harus ekonomis
8. Harus mudah dimengerti, dan
9. Harus diikuti dengan perbaikan/koreksi.
Arti dan Fungsi Manajemen
Definisi tentang manajemen yang dikemukakan oleh para ahli seperti Fayol, Terry, Taylor adalah berbeda-beda, tetapi pada pokoknya semua sama. Berikut definisi tenang manajemen oleh Profesor Oei Liang Lee : Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi tentang manajemen tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa manajemne mempunyai 5 fungsi :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan
Kelima macam fungsi ini sangat penting dalam proses menjalankan semua kegiatan, dan setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah lembaga telah mempunyai tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya perencanaan terlebih dahulu tentang Apa, Bagaimana, Mengapa dan Kapan akan dilakukan. Untuk mencapai tujuan harus ada kegiatan, dalam mana kegiatan-kegiatan yang sama disatukan dalam suatu wadah yang disebut fungsi. Terkadang juga terjadi peyimpangan di dalamnya dan untuk menghilangkan atau menjaga agar penyimpangan yang terjadi tidak terlalu jauh dari rencananya, maka perlulah diadakan pengawasan/pengendalian.
Dan yang terahir adalah pengawasan, setelah fungsi ini selesai dilakukan maka kegitan berikutnya dilakukan dengan mengadakan perencanaan lagi.
Jenjang Manajemen
Perusahaan-perusahaan besar biasanya mempunyai paling sedikit tiga jenjang manajemen yaitu :
(1) Manajemen puncak: sering disebut manajer senior atau eksekutif kunci yang biasanya mempunyai tugas menyusun rencana umum perusahaan dan mengambil keputusan-keputusan penting.
(2) Manajemen madya: seperti pimpinan pabrik atau manajer devisi yang diberi tugas untuk bertanggung jawab dalam penyusunan rencana oprasi yang melaksanakan rencana-rencana umum dari manajer puncak.
(3) Manajemen operasional: manajemen operasional merupakan jenjang terendah dalam piramida dan tugasnya menyangkut pelaksanaan rencana yang dibuat oleh para manajer madya.
Latar Belakang Sejarah Manajemen
Gerakan Manajemen Ilmiah
Sebelum 1880, pengelolaan perusahaan pada umumnya dipandang suatu cara yang biasa, apa adanya, jika tidak dianggap suatu seni. Tapi sekitar tahun 1885, Frederick W, Taylor (1856-1915) seseorang yang pertama kali mempelajari metode kerja. Sebelum Taylor, Henry Fayol (1841-1945) telah menjadi manajer pada sebuah pertambangan batu bara di Indonesia. Ia juga mempelajari manajemen, mencari teknik-teknik yang dapat meningkatkan produksi batu bara. Secara umum, ia berusaha melakukan seperti Taylor yang mencari metode-metode yang lebih ilmiah. Dan pada tahun 1911 akhirnya Taylor meluncurkan buku yang berjudul The Principles of Scientific Management. Dan dalam bukunya Taylor mengemukakan beberapa prinsip manajemen ilmiah :
1. Semua pkerjaan dapat diobservasi dan dianalisis guna menentukan cara terbaik untuk menyelesaikannya.
2. Orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah.
3. Kita dapt menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikiuti dengan menggaji pemegang jabatan dengan dasar insentif.
4. Menempatkan manajer dalam perencanaan, persiapan, dan pemeriksaan pekerjaan
Penelitian dan buku buku dari Taylor itu telah membuktikan bahwa manajemen dapat dipelajari secara ilmiah oleh siapapun.
Sekolah-sekolah tentang Pemikiran Manajemen
Sebagai akibat dari semakin besarnya minat pendidikan manajemen, sejumlah pendekatan teoritis untuk mempelajari manajemen telah bermunculan. Dari beberapa sekolah tentang pemikiran manajemen yang muncul, kita akan mambahas 5 (lima):
1. Sekolah Klasik (Classical school): berawal dengan adanya formasi perusahaan-perusahaan besar dan sekolah klasik telah memberikan saran tentang fungsi-fungsi manajemen primer, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
2. Sekolah Perilaku (Behavioral school): sekolah ini disebut juga dengan leadership, human relations, atau behavioral sciences of management, yang telah populer dalam tahun 1950-an. Sekolah ini memusatkan perhatian pada aspek kemanusiaan dari manajemen dan menekankan bagi para manajer untuk memahami manusia.
3. Sekolah Ilmu Manajemen (Management science school): tidak seperti sekolah klasik yang mengidentifikasikan tugas-tugas manajemen, sekolah ilmu manajemen ini melibatkan matematik dan statistik. Model-model matematis digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah operasional perencanaan dan pengendalian.
4. Analisis Sistem: analisis sistem menawarkan suatu alat untuk melihat kegiatan intern dan ekstern dari perusahaan. Pengertian sistem itu sendiri adalah suatu unit yang dibentuk dari dua atau lebih bagian-bagian independen yang berinteraksi untuk membentuk sebuah organisme fungsi. Analisis sistem merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah bisnis dengan mengidentifikasi bagian utama dari suatu masalah dan hubungan mereka.
5. Manajemen Hasil: sejak pertama kali dikemukakan oleh Peter Drucker MBO telah semakin populer. Pengertian MBO itu sendiri ialah suatu program untuk meningkatkan motivasi dan pengendalian karyawan, MBO juga memusatkan perhatian pada hasil bukan perilaku yang diperlihatkan oleh karyawan.
Perencanaan
Perencanaan merupakan fungsi terpenting diantara semua fungsi dalam manajemen yang ada. Ibarat suatu perjalanan dengan menggunakan kapal, perencanaan ini merupakan pedoman yang harus dipakai untuk mengarahkan tujuan kemana kapal itu akan berlayar. Adapun sifat-sifat yang lain dari fungsi perencanaan adalah:
Bentuk-bentuk Perencanaan
Seperti telah diuraikan diatas, bahwa perencanaan ditetapkan sekarang dan dilaksanakan serta digunakan untuk waktu yang akan datang. Dengan demikian perencanaan memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut: (1) tujuan, (2) kebijakan, (3) strategi, (4) prosedur, (5) aturan, dan (6) program.
Kegunaan Perencanaan
Kegunaan dari perencanaan adalah :
a. Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang
b. Mengarahkan perhatian pada tujuan
c. Memperingan biaya
d. Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan.
Langkah-langkah Penyusunan Perusahaan
Langkah-langkah yang harus diambil untuk menyusun suatu perencanaan adalah :
a. Menetapkan tujuan
b. Menyusun anggapan-anggapan (premising)
c. Menentukan berbagai alternatif tindakan
d. Mengadakan penilaian terhadap alternatif-alternatif tinadakn yang sudah dipilih
e. Mengambil keputusan
f. Menyusun rencana pendukung
Perencanaan Merupakan Proses Pendekatan yang Rasional
Dengan berbagai macam langkah yang telah dilakukan umtuk menyusun suatu perencanaan, dan dapat dikatakan bahwa sebuah perencanaan merupakan suatu proses pendekatan yang rasional. Dengan memperoleh anggapan-anggapan secara jelas, tujuan yang hendak dicapai serta kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul dalam menyusun suatu perencanaan, haruslah dikaitkan dengan tenggang waktu tersebut.
Jangka Waktu Perencanaan
Menurut jangka waktunya, perencanaan dapat dikelompokan menjadi 3 golongan, yaitu: perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah, perencanaan jangka pendek.
Perencanaan pembangunan 25 tahun di Indonesia yang dikenal dengan Era Pembangunan merupakan salah satu contoh perencanaan jangka panjang. Sedangkan pembangunan 5 tahun masih dapat dipecah-pecah menjadi perencanaan pembangunan tahunan digolongkan ke dalam perencanaan jangka pendek. Dalam perencanaan jangka panjang, menengah, dan pendek terdapat hubungan yang erat antara satu dengan yang lain. Dapat dikatakan bahwa perencanaan-perencanaan tersebut bersifat integral.
Faktor-faktor yang Membatasi Perencanaan
Seperti telah dikemukakan bahwa perencanaan mempunyai sifat keutamaan dan bersifat luas, tetapi perencanaan juga mempunyai kelemahan-kelemahan. Adanya kelemahan ini disebabkan oleh beberapa faktor yang bersifat seperti membatasi :
1. Sulitnya mencari anggapan secara teliti
2. Perubahan yang sangat cepat
3. Kekakuan internal
4. Kekakuan eksternal
5. Waktu dan biaya
Pengambilan Keputusan
a. Syarat pengambilan keputusan: pengambilan keputusan yang efektif memerlukan adanya pemilihan tindakan yang rasional.
b. Alat pengambilan keputusan: untuk mengambil keputusan yang rasional digunakan alat-alat seperti operation research, teori probabilitas, dan linier progamming.
Pengorganisasian
Pengertian
Setiap organisasi memiliki 3 komponen pokok, yaitu personalia, fungsi dan faktor-faktor fisik yang semuanya merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ditinjau dari segi prosesnya pengorganisasian merupakan usaha untuk menyusun komponen-komponen pokok dengan sedemikian rupa, sehingga dapat dipakai sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Dengan demikian fungsi pengorganisasian dapat diktakan sebgai proses menciptakan hubungan antara berbagai fungsi, personalia, dan fakto-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat.
Pola hubungan antar Komponen Organisasi
Semua tugas yang dijalankan diorganisir untuk mencapai tujuan, dimana tujuan tersebut merupakan titik tolak proses pengorganisasian dan terdapat pembagian tanggung jawab secara jelas. Untuk mengetahui tentang seberapa jauh seseorang telah mencapai hasil yang diharapkan, maka setelah dibebani dengan suatu tanggung jawab ia diminta juga untuk memberikan pertanggungjawabannya ke arah tujuan yang telah ditetapkan.
Jadi, antara tujuan, fungsi, tanggung jawab, wewenang serta pertanggungjawabannya mempunyau hubungan yang erat dan juga saling berkaitan.
Rentangan Kekuasaan
Munculnya rentanga kekuasaan ini disebabkan oleh adanya keterbatasan pada kemampuan seseorang. Dapat disimpulkan bahwa faktor jumlah bawahan saja belum menjamin keefektifan serta efisiensi pengaturan dari seorang pimpinan. Untuk itu harus diperhatikan pula faktor lain yang mempunyai hubungan erat. Dan faktor tersebut adalah frekuensi hubungan antara pimpinan dan bawahan. Banyak atau sedikitnya frekuensi hubungan antara pimpinan dengan bawahan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Latihan dari bawahan
2. Pendelegasian wewenang
3. Perencanaan
4. Teknik komunikasi
Dasar-dasar Penggolongan Bagian di Dalam Organisasi
Terbatasnya kemampuan seseorang akan membatasi pula jumlah bawahan atau bagian-bagian yang di pimpinnya. Pengelompokan menjadi bagian-bagian di dalam sebuah organisasi dapat didasarkan pada bebrapa faktor berikut ini :
a. Didasarkan pada Suatu Angka
b. Didasarkan pada Waktu
c. Didasarkan pada Fungsi Perusahaan
d. Didasarkan pada Luas Daerah Operasi
e. Didasarkan pada Jenis Barang yang Dihasilkan
f. Didasarkan pada Jenis Langganan
Karakteristik Struktur Organisasi
Bentuk-bentuk struktur organisasi seperti garis, garis dan staf, fungsional serta komite mempunyai ciri-ciri yang berbeda. Namun demikian setiap struktur organisasi yang baik harus memiliki dua karakteristik dasar, yaitu keseimbangan dalam organisasi dan fleksibel.
Pengarahan
Prinsip-prinsip Pengarahan
Pengarahan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip, yaitu :
a. Prinsip mengarah kepada tujuan
b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan
c. Prinsip kesatuan komando
Cara-cara Pengarahan
Adapun cara pengarahan yang biasanya dilakukan oleh pimpinan kepada bawahan biasanya berupa Orientasi, Perintah (lisan dan tertulis), dan Delegasi wewenang.
Komunikasi
Dari beberapa pendapat tentang komunikasi dapat kita ambil kesimpulannya, bahwa;
a. Di dalam komunikasi terdapat hubungan antara orang dengan orang, orang dengan lembaga, dsb.
b. Hubungan yang timbul di dalam komunikasi itu digunakan untuk menyalurkan informasi dan pendapat.
c. Komunikasi berguna untuk menciptakan hubungan yang serasi.
d. Untuk mengadakan komunikasi dapat digunakan kata-kata, surat, kode ataupun simbol.
Motivasi
Bagi para pelaksana untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik dipengaruhi oleh cara manajer dalam memberikan perintah. Misalnya dengan memberi dorongan agar mereka bersedia untuk bekerja dengan semangat tinggi. Biasanya, keberhasilan yang dapat dicapai akan semakin besar jika para manajer mampu memberi dorongan (motivasi) karyawaannya meskipun perencanaan dan organisasi tidak begitu sempurna.
Pengkoordinasian
Koordinasi yang baik dapat dilakukan jika masing-masing individu menyadari dan memahami akan tugas-tugas mereka.
Prinsip-prinsip Koordinasi
Dalam organisasi akan dapat tercapai bilamana diikuti dengan 3 prinsip berikut:
1. Prinsip kontak langsung
2. Prinsip penekanan pada pentingnya koordinasi
3. Hubungan timbal balik diantara faktor-faktor yang ada.
Pelaksanaan Fungsi Koordinasi
Fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan harus didukung oleh fungsi pengkoordinasian dan pengawasan agar tujuan organisasi dapat tercapai.
Pengawasan
Pengertian
Pengawasan merupakan fungsi terkhir yang harus dilaksanakan dalam manajemen. Cara yang dilakukan dalam pengawasan yaitu membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan rencananya, serta melakukan perbaikan-perbaikan bilamana terjadi penyimpangan. Jadi, dengan pengawasan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Langkah-langkah Pengawasan
Pengawasan perlu dilakukan pada tahap demi tahap agar penyimpangan yang terjadi dapat segera diperbaiki. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengadakan pengawasan adalah;
a. Menciptakan standard
b. Membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standard
c. Melakukan tindakan koreksi
Syarat-syarat Pengawasan yang Baik
Untuk melakukan pengawasan yang baik diperlukan beberapa syarat, yakni:
1. Mendukung sifat dan kebutuhan (aktivitas)
2. Harus melapor setiap penyimpangan yang terjadi
3. Harus mempunyai pandangan ke depan
4. Harus obyektif dan teliti
5. Harus luwea/fleksibel
6. Harus serasi dengan pola organisasi
7. Harus ekonomis
8. Harus mudah dimengerti, dan
9. Harus diikuti dengan perbaikan/koreksi.
Selasa, 12 Oktober 2010
Pengantar Bisnis
LINGKUNGAN PERUSAHAAN
· Pengaruh Lingkungan Terhadap Perusahaan
Kondisi bisnis banyak berpengaruh pada kehidupan kita. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan mempunyai beberapa tanggung jawab pada kehidupan dan kesejahteraan manusia. Maksud tanggung jawab disini mencakup hal-hal seperti bidang kesehatan, informasi konsumen, praktek tanpa diskriminasi, dan pemeliharaan lingkungan fisik.
Ø Pengertian Lingkungan Perusahaan : Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari faktor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya. Sedangkan arti lingkungan secara luas mencakup semua faktor ekstern yang mempengaruhi individu, perusahaan, dan masyarakat.
Perusahaan dalam Masyarakat yang Pluralistik: maksudnya adalah masyarakatpun ikut serta dan juga berkombinasi dari berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan. Perusahaan sangat bergantung pada masyarakat untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan, karena masyarakat sekarang mempunyai pengaruh yang kuat.
Kesan Negatif tentang Perusahaan: Banyak masalah yang menciptakan kesan negatif tentang perusahaan, antara lain menyangkut penyelewenagn pajak, penyelundupan barang, penyogokan, periklanan yang menipu, pembayaran yang tidak legal, dsb. Kritik terhadap perusahaan tidak hanya terbatas pada pertimbangan ekonomi, moral, etik, dan politik saja tetapi juga menyangkut lingkungan fisik.
Usaha-usaha untuk Memperbaiki Kesan Negatif: Tentunya perusahaan harus tidak menciptakan masalah-masalah yang negatif serta perlu melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat (humas) yang efektif.
· Lingkungan Fisik, Energi, dan Konservasi
Dari masalah-masalah ekonomi dan sosial, salah satu masalah yang sangat sulit dan memerlukan biaya besar adalah berkaitan dengan lingkungan fisik. Di beberapa kota di Indonesia, seperti Jakarta dan Surabaya sudah dirasakan semakin besarnya polusi dan air. Dan seharusnya niat untuk pengembangan energi nuklir sebagai sumber tenaga di Indonesia yang sedang dalam penelitian harus diperhatikan secara seksama jika benar-benar akan dilaksanakan.
Ø Ekologi : Suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Tetapi kualitas yang terlihat semakin lama menurun dan ini disebabkan oleh 3 faktor yaitu semakin meningkatnya konsentrasi penduduk, perkembangan teknologi baru, dan semakin meningkatnya kemakmuran ekonomi.
Ø Macam-macam Polusi : Polusi merupakan perusakan lingkungan alam dimana kita hidup dan bekerja. Dan ada 3 contoh jenis polusi yang mungkin saat ini menjadi ancamn bagi lingkungan yang sehat
1. Pencemaran udara
2. Pencemaran air
3. Pencemaran sampah awet
Ø Energi dan Konservasi : Di Indonesia sumber energi minyak bumi sudah lama digunakan disamping batu bara dan air. Kemudian muncul gas alam yang juga dihasilkan didalam negeri dan akhir-akhir ini sudah mulai dikembangkan penggunaan sumber energi matahari serta tenaga nuklir. Dari sumber energi tersebut kiranya energi matahari dapat memberikan prospek penggunaan yang baik dimasa depan mengingat bahaya yang hampir tidak ada, biayanya murah dan bebas polusi.
· Lingkungan Perekonomian dan Perpajakan
Ø Alasan-alasan bagi Meningkatnya Pengeluaran Pemerintah: Pemerintah membiayai pengeluarannya dari hasil pemungutan pajak. Alasan pemerintah untuk menaikan pajak untuk membiayai pengeluaran yang semakin meningkat. Meningkatnya pengeluaran pemerintah ini merupakan suatu tendensi yang mungkin menyebabkan naiknya laju pertumbuhan urbanisasi.
Di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya telah mengalami proses urbanisasi dengan pesat, dan disamping sebgai pusat industri yang banyak memberikan lapangan pekerjaan juga merupakan daerah pasaran yang baik bagi hasil-hasil industri itu sendiri maupun hasil-hasil pertanian. Untuk meningkatkan fasilitas pelayanan kepada masyarakat, pemerintah membangun taman-taman rekreasi dan beberapa contoh kegiatan yang ditujukan untuk membantu penduduk antara lain seperti :asuransi perusahaan, pengawasan polusi, serta bantuan kepada pengusaha kecil.
Pemerintah telah pula meningkatkan higina perorangan dan sanitasi lingkungan terutama di daerah pedesaan dan usaha itu dilakukan melaui pembangunan sarana air minum pedesaan, pembangunan jamban keluarga serta usaha pencegahan terhadap pencemaran lingkungan.
Ø Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah : Apabila pengeluaran pemerintah lebih besar dari penghasilannya, maka akan terjadi defisit. Untuk menutup defisit dapat dilakukan peminjaman kepada bank-bank. Dan dengan cara ini disebut utang negara.
Ada beberapa macam pajak yang dikenakan oleh Pemerintah, antara lain :
1. Pajak tidak langsung: dapat dikenakan atas barnag-barang seperti rokok, tembakau, minuman keras, dsb yang dibayar oleh importir, produsen, dan pedagang besar. Dan macam pajak lain yang termasuk dalam pajak tidak langsung ialah pajak penjualan impor, cukai, bea masuk, pajak ekspor, dsb.
2. Pajak Langsung: Pajak kekayaan termasuk pajak langsung karena langsung dikenakan atau dipungut pada pembayar pajak. Macam pajak lain yang dapat digolongkan sebgai pajak langsung ini adalah pajak pendapatan (PPd), pajak perseroan (PPs), dan pajak dividen.
· Lingkungan Hukum
Kegiatan perusahaan berada di dalam suatu kerangka hukum, sehingga faktor hukum ini mempengaruhi keputusan-keputusan sertab transaki-transaksi dalam perusahaan. Hukum yang ada di Indonesia dapat dikelompokan ke dalam :
1. Hukum Publik : Hukum publik ini mengatur masalah-masalah yang menyangkut kepentingan dan keamanan umum.
2. Hukum Privat : Hukum privat merupakan hukum yang mengatur tentang hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan seseorang dan kelompok dalam masyarakat. Yang termasuk dalam hukum privat adalah hukum perdata dan hukum dagang.
Kedua macam hukum tersebut, hukum publik dan privat tercakup didalam satu kerangka dasar tata hukum Indonesia, yaitu UUD.
· Lingkungan Pemerintah
Hubungan antara perusahaan dan pemerintah telah berkembang dari usaha-usaha untuk menggali dan menggunakan sumber-sumber ekonomi yang ditujukan untuk menciptakan kondisi perekonomian yang sehat. Walaupun kebijaksanaan yang diambil sudah sesuai dengan adat kebiasaan, tetapi belum tentu dapat mengatasi segala persoalan yang disebabkan oleh perubahan tersebut. Dalam hal ini sering diperlukan adanya pemikiran baru.
Pemerintah telah banyak membantu kegiatan usaha dalam berbagai bentuk, antara lain perlindungan terhadap kekayaan dan hak paten, serta pengadaan kontrak-kontrak. Bantuan tersebut akan meningkatkan kemakmuran secara umum.
Di negara seperti Amerika, Pemerintah telah memberikan kebebasan yang luas dalam bidang usaha. Walaupun demikian, kebebasan tersebut tidak absolut karena bidang usaha masih memerlukan campur tangan Pemerintah.
Ø Perhatian Pemerintah terhadap Kegiatan Usaha : Dalam bab ini membicarakn bantuan langsung yang mendorong segmen-segmen dalam perekonomian. Keuntungan-keuntungan ekonomi juga merupakan alasan bagi pemerintah untuk memberikan bantuan, disamping alasan keamanan dan alasan-alasan lain. Bantuan semacam ini disebut subsidi.
· Lingkungan Internasional
Keadaan perekonomian nasional menjadi saling terpengaruh dan saling ketergantungan pada masalah-masalah internasional. Beberapa negara maju seperti Amerika, Jepang memegang perana penting dalam perekonomian dunia. Kekuatan ekonomi negara-negara tersebut di dukung oleh kegiatan dari perusahaan-perusahaan raksasa yang ada, yang mempunyai kegiatan sebagai perusahaan multinasional. Mereka membuat barang dan jasa untuk melyani konsumen di seluruh dunia.
Ø Neraca Pembayaran internasional : Keadaan perekonomia internasional beberapa negara ditunjukan dalam neraca pembayarannya. Jika impor lebih besar dari ekspornya, maka keadaan neraca perdagangan tidak menguntungkan.
Teori ekonomi tradisional menitik-beratkan pada suatu pendapat tentang keunggulan komparatif yang memungkinkan daerah-daerah produsen bahan mentah, modal, keahlian mempunyai kesempatan untuk berbuat lebih baik.
Ø Perusahaan-perusahaan Multinasional (Mulitinational Comparatition) : Perusahaan-perusahaan multinasional kebanyakan berasal dari negara Eropa, Amerika dan Jepang. Mereka memperluas pasarnya ke negara lain dengan tujuan untuk menampung kelebihan hasil produksinya di atas kebutuhan untuk konsumsi dalam negeri.
Di Eropa telah terbentuk Pasarn Bersam Eropa (PBE) yang terdiri atas negara perancis, Jerman Barat, Italia, Nederland, Belgia, Luxemburg, dan Inggris. Masing-masing negara anggota bebas memasarkan barang hasil produksinya ke negara angoota lain. Tarif yang dikenakan oleh setiap negara PBE untuk barang-barang yang berasal dari negara lain adalah sama besarnya, sedangkan tarif untuk barang-barang dari negara anggota ditentukan lebih rendah.
Ø Kegiatan-kegiatan Multinational : Perusahaan-perusahaan multinational bertujuan memasarkan barang hasil produksinya tidak hanya ke satu negara saja, tetapi juga ke negara-negara lain. Perusahaan multinasional juga dapat membantu untuk memperbaiki kondisi perekonomian dari satu negara terhadap negara yang lain dan secara langsung juga mendorong peningkatan kemampuan teknologi, manajemen dan ketrampilan orang-orang dimana perusahaan tersebut beroperasi.
Masuknya perusahaan-perusahaan multinasional ke Indonesia ini didasarkan pada UU no.1 tahun 1967 yang kemudian disempurnakan dengan UU no.11 tahun 1970 tentang Penanaman Modal Asing (PMA). Semua masalah tentang penanaman modal di Indonesia diatur oleh sebuah lembaga yang disebut Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Ø Ciri-ciri Perusahaan Multinasional : Perusahaan multinasional merupakan sumber dari penanaman modal asing langsung dan jumlahnya merupakan ukuran kegiatan perusahaan itu. Delapan dari sepuluh perusahaan multinasional yang terbesar di dunia berdomosili di Amerika Serikat, sebagian besar dari penanaman modal asing di negara-negara sedang berkembang diusahakan dibidang sumber daya alam dan sisanya di bidang pengolahan, perdagngan, prasarana, transport, perbankan, turisme dan jasa-jasa lainnya.
Ø Kebaikan dan Keburukan Perusahaan Multinasional :
a. Kebaikan Perusahaan Multinasional
*Menambah devisa negara melalui penanaman modal di bidang ekspor
*Mengurangi kebutuhan devisa untuk impor disektor industri
*Menambah kesempatan kerja
*Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
*Memodernisir industri
*Menambah arus barang
*Memperluas pasar faktor-faktor produksi dalam negeri
*Ikut mendukung pembanguna nasional
b. Keburukan Perusahaan Multinasional
*Makin banyaknya perusahaan multinasional yang didirikan dapat mempengaruhi kekuasaan ekonomi negara.
*Dapat merusak kehidupan politik dan ekonomi negara.
*Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dengan memperbesar modal.
Ø Lembaga-lembaga yang Membantu Perdagangan Internasional : Untuk menjual barang keluar negeri atau mengimpor barang dari luar negeri, sering diperlukan adanya lembaga-lembaga perantara. Perantara ini disebut middlemen. Di bedakan kedalam empat golongan :
1. Export and Import Commission House: merupakan wakil-wakil dari pembeli.
2. Merchant Exporters and Importers: memperoleh penghasilan dari hasil keuntungan dalam perdagangan, jadi bukan komisi.
3. Manufacturer’s Export Agents: bertindak sebagai departemen/bagian ekspor dari sebuah perusahaan/produsen atau sekelompok perusahaan.
4. Export and Import Brokers: mempertemukan pembeli dan penjual bersama-sama.
Ø Perkembangan Impor dan Ekspor Indonesia : Setiap tahun sejak1969 keadaan ekspor Indonesia secara keseluruhan mengalami perkembangan yang positif dalam nilai dolar. Tetapi, mulai periode 1981/1982 keadaan ekspor ini mulai mengalami fluktuasi. Impor yang dilakukan oleh Indonessia selama ini meliputi tiga macam golongan barang, yaitu:
1. Barang Konsumsi: beras, tepung terigu, tekstil, dll.
2. Bahan Baku dan penolong: cengkeh, bahan kimia, hasil dan preparat kimia, bahan cat, pupuk, kertas, benang tenun, bahan bangunan, dll.
3. Bahan Modal: mesin-mesin, generator listrik, alat telekomunikasi, dll.
Selain ke tiga golongan barang tersebut, Indonesia juga mengimpor minyak dan gas untuk konsumsi didalam negeri.
Langganan:
Postingan (Atom)