Kamis, 21 Oktober 2010

DISAIN DAN PERILAKU ORGANISASI

DISAIN DAN PERILAKU ORGANISASI

Pengertian Organisasi
Dalam tahun 1961 Presiden John F. Kennedy menyatakan suatu tekad untuk mencapai tujuan pendaratan manusia dibulan sebelum periode akhir. Pada saat itu, belum ada orang yang mengetahui apakah bulan dapat didarati oleh pesawat atau manusia, bahkan banyak ilmuan percaya bahwa permukaan bulan itu berdebu halus yang mungkin dapat menggelincirkan pesawat pendarat.
Perjalanan kebulan tersebut memerlukan waktu selama delapan hari dan menempuh jarak 245.000 mil. Proyek yang disebut Proyek Apollo itu dikoordinasi oleh NASA ( lembaga penerbangan dan eronotika Amerika Serikat). Pernah juga terjadi ledakan di sebuah Apolla pada tahun 1967 yang menewaskan tiga orang astronot. Tetapi, akhirnya pada tanggal 20 Juli 1969, astronot Neil Amstrong telah berhasil menjejakan kakinya dibulan, hal ini menunnjukan kemampuan pengorganisasian yang luar biasa.
Apakah yang dimaksud dengan Organisasi
Dalam berbagai aktivitas, kita selalu berkaitan dengan organisasi. Banyak keberhasilan perusahaan yang bergantung pada organisasi, dan adaanya struktur yang mapan sangat diperlukan untuk menjamin agar rencana manajer dapat dilaksanakan.
Menurut Boone dan Kurtz, organisasi didefinisikan sebagai berikut: Organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan. Definisi organisasi itu mencakup 3 elemen pokok, yaitu : (1) intersaksi manusia, (2) kegiatan mengarah pada tujuan, dan (3) struktur. Untuk sebuah perusahaan yang kecil, fungsi pengorganisasian itu sangatlah sederhana. Misalnya seperti toko klontong kecil, si manajer pemilik memperkerjakan beberapa orang untuk melayani pembeli, membersihkan dan mengatur barang, serta menjaga keamanan toko. Pemilik biasanya menangani penerimaan uang, pembelian barang, memberi tugas kepada para pekerja dan secara pribadi pemimpin jalannya suatu perusahaan.



Organisasi Formal dan Informal
Organisasi Formal
Organisasi Formal merupakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggung jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan. Organisasi Formal menawarkan bidang-bidang tetap (relatif) yang masing-masing orang bekerja pada bidang tanggung jawabnya sendiri.
Organisasi Formal merupakan bagian yang dapat dilihat pada bagan organisasi,sedangkan organisasi informal tidak. Beberapa faktor yang harus diperhatikandalam penyusunan organisasi formal adalah wewenang, tanggung jawab, pertanggung jawaban, delegasi, dan koordinasi.
Organisasi Informal
Organisasi Informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Organisasi Informal terjadi dalam semua perusahaan karena adanya interaksi manusia, dan orang akan selalu ber interaksi serta membentuk keakraban. Para manajer sering menghendaki untuk menjauhkan organisasi Informal.
Komunikasi yang terjadi dalam organisasi Informal berjalan dengan cepat dari mulut ke mulut. Sistem komunikasi ini disebut sistem tanaman rambat. Informasi yang disampaikan dapat berlebihan, kurang tepat, kurang terpercaya, atau dapat juga terpercaya.
Sentralisasi VS Desentralisasi
*Organisasi yang disentralisasi : organisasi yang disentralisir merupakan sebuah sistem yang wewenang serta pengendaliannya dipegang di suatu pusat, biasanya eksekutif puncak. Beberapa kebaikan organisasi yang disentralisir adalah (1) pengendalian lebih efektif dapat dilakukan, (2) cenderung memperpendek jangka pengambilan keputusan, dan (3) memungkinkan bagi seluruh unit untuk mengikuti suatu rencana tindakan yang seragam. Sedangkan keburukannya antara lain (1) jika perusahaan berkembang dengan pesat, maka beban kerja pada eksekutif puncak menjadi terlalu banyak, (2) organisasi yang disentralisir hanya memberi pengalaman sedikit kepada para manajer muda dalam pengambilan keputusan.
*Organisasi yang didesentralisasi : manajemen yang didesentralisir merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilaksanakan pada jenjang tertinggi. Desentralisir diterapkan dengan alasan yang berbeda-beda.

Struktur Organisasi dan Penyusunannya
Meskipun perusahaan kecil mempunyai masalah-masalah organisasional lebih sedikit dibanding perusahaan besar, tetapi keduanya mempunyai struktur formal untuk menjamin agar orang melaksanakan tugas yang mengarah kepencapaian tujuan perusahaan.
Setiap struktur organisasi akan lebih dulu memusatkan perhatian pada kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Manajemen menganalisis jabatan-jabatan yang dilakukan, kemudian orang dengan minat dan kualifikasi tertentu ditarik untuk memegang jabatan.
Pembentukan Struktur Organisasi
Struktur Organisasi formal didasarkan pada analisa dari tiga elemen kunci setiap organisasi, yaitu : (1) interaksi kemanusiaan, (2) kegiatan yang terarah ke tujuan, dan (3) struktur. Manajemen harus mengkoordinir kegiatan-kegiatan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
*Hierarki Tujuan: Hierarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan. Tujuan yang lebih luasnya menyangkut penjualan, kemampulabaan, pangsa pasar, dan jasa dipecah kedalam tujuan-tujuan untuk masing-masing devisi, masing-masing pabrik, masing-masing departemen, masing-masing kelompok kerja, dan masing-masing karyawan individual. Jika hal ini sudah diterapkan, setiap karyawan dapat melihat sumbangannya terhadap pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.
*Departementalisasi: Pembentuka struktur organisasi dimulai dengan penganalisisan kegiatan-kegiatan utama organisasi. Kebanyakan perusahaan kegiatan ini berupa produksi, pemasaran, pembelanjaan, dan personalia.
*Wewenang dan Tanggung Jawab: Dengan tumbuhnya organisasi, manajer harus menugaskan sebagian kegiatannya kepada bawahan agar dapat mencurahkan waktunya pada fungsi-funsi manajerial. Tindakan menugaskan kegiatan kepada bawahan disebut pendelegasian. Dalam pendelegasian kegiatan, manajer memberikan tanggung jawab kepada bawahan untuk melaksanakan tugas-tugas yang ditugaskan.
*Berapa Banyak Bawahan yang Harus Ada di Bawah Seorang Manajer ?: Salah satu alasan untuk departementalisasi adalah terbatasnya jumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh manajer disamping juga jumlah bawahan yang dapat disupervisi secara efektif. Rentangan pengendalian (span of control) merupakan jumlah optimal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang manajer.
Faktor-faktor kritis dalam menentukan rentangan pengendalian yang optimal adalah (1) jenis pekerjaan, (2) pelatihan karyawan, (3) kemampuan manajer, dan (4) efektifitas komunikasi.
*Menjamin Komunikasi yang Efektif: Komunikasi merupakan tugas yang relatif sederhana bagi organisasi kecil. Disebut komunikasi itu berupa tatap muka, dan perintah yang kurang jelas dapat diperbaiki dengan pembicaraan secara personal. Pesan-pesan banyak yang diberikan secara tertulis melalui beberapa jenjang dalam organisasi.
*Menghindari Pertumbuhan Organisasi yang Tidak Perlu: Dengan meningkatnya kekomplekan dan ukuran organisasi muncul kecendrungan untuk menambah personalia atasan dan spesialis. Kecendrungan ini bersifat alami.
Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi
Dalam suatu organisasi dengan segala aktifitasnya, terdapat hubungan diantara orang-orang yang menjalankan aktifitas tersebut. Untuk itu perlulah dibuat suatu bagan yang menggambarkan tentang hubungan tersebut termasuk hubungan antara masing-masing kegiatan atau fungsi. Bagan yang dimaksud dinamakan bagan organisasi atau struktur organisasi. Yang menjadi dasar dalam organisasi ini adalah pembagian kekuasaan (authority) dan tanggung jawab (responsibility).
Bentuk struktur organisasi ini bermacam-macam, tetapi pada pokoknya ada empat, yaitu: organisasi garis (line organization), organisasi garis dan staf (line and staf organization), organisasi fungsional (funcional organization), komite (committee), dan organisasi matrik.



Perilaku keorganisasian
Salah satu sumber utama dari setiap perusahaan adalah orang atau manusia. Bagaimana orang berperilaku dalam organisasi kerja ini menjadi aspek pokok yang dibahas dalam perilaku keorganisasian, jadi bukannya mempelajari bagaimana organisasi itu berperilaku.
Para manajer dapat belajar banyak dari ilmu-ilmu perilaku (psikolog, sosiologi, dan anthropologi) seperti apa yang memotivasi dan mempengaruhi orang dalam kelompok-kelompok kerja mereka. Prediktor-prediktor penting dalam organisasi kerja meliputi kelompok kerja, motivasi, sikap pekerjaan, dan kepemimpinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar