DISAIN DAN PERILAKU ORGANISASI
Pengertian Organisasi
Dalam tahun 1961 Presiden John F. Kennedy menyatakan suatu tekad untuk mencapai tujuan pendaratan manusia dibulan sebelum periode akhir. Pada saat itu, belum ada orang yang mengetahui apakah bulan dapat didarati oleh pesawat atau manusia, bahkan banyak ilmuan percaya bahwa permukaan bulan itu berdebu halus yang mungkin dapat menggelincirkan pesawat pendarat.
Perjalanan kebulan tersebut memerlukan waktu selama delapan hari dan menempuh jarak 245.000 mil. Proyek yang disebut Proyek Apollo itu dikoordinasi oleh NASA ( lembaga penerbangan dan eronotika Amerika Serikat). Pernah juga terjadi ledakan di sebuah Apolla pada tahun 1967 yang menewaskan tiga orang astronot. Tetapi, akhirnya pada tanggal 20 Juli 1969, astronot Neil Amstrong telah berhasil menjejakan kakinya dibulan, hal ini menunnjukan kemampuan pengorganisasian yang luar biasa.
Apakah yang dimaksud dengan Organisasi
Dalam berbagai aktivitas, kita selalu berkaitan dengan organisasi. Banyak keberhasilan perusahaan yang bergantung pada organisasi, dan adaanya struktur yang mapan sangat diperlukan untuk menjamin agar rencana manajer dapat dilaksanakan.
Menurut Boone dan Kurtz, organisasi didefinisikan sebagai berikut: Organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan. Definisi organisasi itu mencakup 3 elemen pokok, yaitu : (1) intersaksi manusia, (2) kegiatan mengarah pada tujuan, dan (3) struktur. Untuk sebuah perusahaan yang kecil, fungsi pengorganisasian itu sangatlah sederhana. Misalnya seperti toko klontong kecil, si manajer pemilik memperkerjakan beberapa orang untuk melayani pembeli, membersihkan dan mengatur barang, serta menjaga keamanan toko. Pemilik biasanya menangani penerimaan uang, pembelian barang, memberi tugas kepada para pekerja dan secara pribadi pemimpin jalannya suatu perusahaan.
Organisasi Formal dan Informal
Organisasi Formal
Organisasi Formal merupakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggung jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan. Organisasi Formal menawarkan bidang-bidang tetap (relatif) yang masing-masing orang bekerja pada bidang tanggung jawabnya sendiri.
Organisasi Formal merupakan bagian yang dapat dilihat pada bagan organisasi,sedangkan organisasi informal tidak. Beberapa faktor yang harus diperhatikandalam penyusunan organisasi formal adalah wewenang, tanggung jawab, pertanggung jawaban, delegasi, dan koordinasi.
Organisasi Informal
Organisasi Informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Organisasi Informal terjadi dalam semua perusahaan karena adanya interaksi manusia, dan orang akan selalu ber interaksi serta membentuk keakraban. Para manajer sering menghendaki untuk menjauhkan organisasi Informal.
Komunikasi yang terjadi dalam organisasi Informal berjalan dengan cepat dari mulut ke mulut. Sistem komunikasi ini disebut sistem tanaman rambat. Informasi yang disampaikan dapat berlebihan, kurang tepat, kurang terpercaya, atau dapat juga terpercaya.
Sentralisasi VS Desentralisasi
*Organisasi yang disentralisasi : organisasi yang disentralisir merupakan sebuah sistem yang wewenang serta pengendaliannya dipegang di suatu pusat, biasanya eksekutif puncak. Beberapa kebaikan organisasi yang disentralisir adalah (1) pengendalian lebih efektif dapat dilakukan, (2) cenderung memperpendek jangka pengambilan keputusan, dan (3) memungkinkan bagi seluruh unit untuk mengikuti suatu rencana tindakan yang seragam. Sedangkan keburukannya antara lain (1) jika perusahaan berkembang dengan pesat, maka beban kerja pada eksekutif puncak menjadi terlalu banyak, (2) organisasi yang disentralisir hanya memberi pengalaman sedikit kepada para manajer muda dalam pengambilan keputusan.
*Organisasi yang didesentralisasi : manajemen yang didesentralisir merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilaksanakan pada jenjang tertinggi. Desentralisir diterapkan dengan alasan yang berbeda-beda.
Struktur Organisasi dan Penyusunannya
Meskipun perusahaan kecil mempunyai masalah-masalah organisasional lebih sedikit dibanding perusahaan besar, tetapi keduanya mempunyai struktur formal untuk menjamin agar orang melaksanakan tugas yang mengarah kepencapaian tujuan perusahaan.
Setiap struktur organisasi akan lebih dulu memusatkan perhatian pada kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Manajemen menganalisis jabatan-jabatan yang dilakukan, kemudian orang dengan minat dan kualifikasi tertentu ditarik untuk memegang jabatan.
Pembentukan Struktur Organisasi
Struktur Organisasi formal didasarkan pada analisa dari tiga elemen kunci setiap organisasi, yaitu : (1) interaksi kemanusiaan, (2) kegiatan yang terarah ke tujuan, dan (3) struktur. Manajemen harus mengkoordinir kegiatan-kegiatan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
*Hierarki Tujuan: Hierarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan. Tujuan yang lebih luasnya menyangkut penjualan, kemampulabaan, pangsa pasar, dan jasa dipecah kedalam tujuan-tujuan untuk masing-masing devisi, masing-masing pabrik, masing-masing departemen, masing-masing kelompok kerja, dan masing-masing karyawan individual. Jika hal ini sudah diterapkan, setiap karyawan dapat melihat sumbangannya terhadap pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan.
*Departementalisasi: Pembentuka struktur organisasi dimulai dengan penganalisisan kegiatan-kegiatan utama organisasi. Kebanyakan perusahaan kegiatan ini berupa produksi, pemasaran, pembelanjaan, dan personalia.
*Wewenang dan Tanggung Jawab: Dengan tumbuhnya organisasi, manajer harus menugaskan sebagian kegiatannya kepada bawahan agar dapat mencurahkan waktunya pada fungsi-funsi manajerial. Tindakan menugaskan kegiatan kepada bawahan disebut pendelegasian. Dalam pendelegasian kegiatan, manajer memberikan tanggung jawab kepada bawahan untuk melaksanakan tugas-tugas yang ditugaskan.
*Berapa Banyak Bawahan yang Harus Ada di Bawah Seorang Manajer ?: Salah satu alasan untuk departementalisasi adalah terbatasnya jumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh manajer disamping juga jumlah bawahan yang dapat disupervisi secara efektif. Rentangan pengendalian (span of control) merupakan jumlah optimal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang manajer.
Faktor-faktor kritis dalam menentukan rentangan pengendalian yang optimal adalah (1) jenis pekerjaan, (2) pelatihan karyawan, (3) kemampuan manajer, dan (4) efektifitas komunikasi.
*Menjamin Komunikasi yang Efektif: Komunikasi merupakan tugas yang relatif sederhana bagi organisasi kecil. Disebut komunikasi itu berupa tatap muka, dan perintah yang kurang jelas dapat diperbaiki dengan pembicaraan secara personal. Pesan-pesan banyak yang diberikan secara tertulis melalui beberapa jenjang dalam organisasi.
*Menghindari Pertumbuhan Organisasi yang Tidak Perlu: Dengan meningkatnya kekomplekan dan ukuran organisasi muncul kecendrungan untuk menambah personalia atasan dan spesialis. Kecendrungan ini bersifat alami.
Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi
Dalam suatu organisasi dengan segala aktifitasnya, terdapat hubungan diantara orang-orang yang menjalankan aktifitas tersebut. Untuk itu perlulah dibuat suatu bagan yang menggambarkan tentang hubungan tersebut termasuk hubungan antara masing-masing kegiatan atau fungsi. Bagan yang dimaksud dinamakan bagan organisasi atau struktur organisasi. Yang menjadi dasar dalam organisasi ini adalah pembagian kekuasaan (authority) dan tanggung jawab (responsibility).
Bentuk struktur organisasi ini bermacam-macam, tetapi pada pokoknya ada empat, yaitu: organisasi garis (line organization), organisasi garis dan staf (line and staf organization), organisasi fungsional (funcional organization), komite (committee), dan organisasi matrik.
Perilaku keorganisasian
Salah satu sumber utama dari setiap perusahaan adalah orang atau manusia. Bagaimana orang berperilaku dalam organisasi kerja ini menjadi aspek pokok yang dibahas dalam perilaku keorganisasian, jadi bukannya mempelajari bagaimana organisasi itu berperilaku.
Para manajer dapat belajar banyak dari ilmu-ilmu perilaku (psikolog, sosiologi, dan anthropologi) seperti apa yang memotivasi dan mempengaruhi orang dalam kelompok-kelompok kerja mereka. Prediktor-prediktor penting dalam organisasi kerja meliputi kelompok kerja, motivasi, sikap pekerjaan, dan kepemimpinan.
Kamis, 21 Oktober 2010
Sabtu, 16 Oktober 2010
Manajemen Umum
MANAJEMEN UMUM
Arti dan Fungsi Manajemen
Definisi tentang manajemen yang dikemukakan oleh para ahli seperti Fayol, Terry, Taylor adalah berbeda-beda, tetapi pada pokoknya semua sama. Berikut definisi tenang manajemen oleh Profesor Oei Liang Lee : Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi tentang manajemen tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa manajemne mempunyai 5 fungsi :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan
Kelima macam fungsi ini sangat penting dalam proses menjalankan semua kegiatan, dan setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah lembaga telah mempunyai tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya perencanaan terlebih dahulu tentang Apa, Bagaimana, Mengapa dan Kapan akan dilakukan. Untuk mencapai tujuan harus ada kegiatan, dalam mana kegiatan-kegiatan yang sama disatukan dalam suatu wadah yang disebut fungsi. Terkadang juga terjadi peyimpangan di dalamnya dan untuk menghilangkan atau menjaga agar penyimpangan yang terjadi tidak terlalu jauh dari rencananya, maka perlulah diadakan pengawasan/pengendalian.
Dan yang terahir adalah pengawasan, setelah fungsi ini selesai dilakukan maka kegitan berikutnya dilakukan dengan mengadakan perencanaan lagi.
Jenjang Manajemen
Perusahaan-perusahaan besar biasanya mempunyai paling sedikit tiga jenjang manajemen yaitu :
(1) Manajemen puncak: sering disebut manajer senior atau eksekutif kunci yang biasanya mempunyai tugas menyusun rencana umum perusahaan dan mengambil keputusan-keputusan penting.
(2) Manajemen madya: seperti pimpinan pabrik atau manajer devisi yang diberi tugas untuk bertanggung jawab dalam penyusunan rencana oprasi yang melaksanakan rencana-rencana umum dari manajer puncak.
(3) Manajemen operasional: manajemen operasional merupakan jenjang terendah dalam piramida dan tugasnya menyangkut pelaksanaan rencana yang dibuat oleh para manajer madya.
Latar Belakang Sejarah Manajemen
Gerakan Manajemen Ilmiah
Sebelum 1880, pengelolaan perusahaan pada umumnya dipandang suatu cara yang biasa, apa adanya, jika tidak dianggap suatu seni. Tapi sekitar tahun 1885, Frederick W, Taylor (1856-1915) seseorang yang pertama kali mempelajari metode kerja. Sebelum Taylor, Henry Fayol (1841-1945) telah menjadi manajer pada sebuah pertambangan batu bara di Indonesia. Ia juga mempelajari manajemen, mencari teknik-teknik yang dapat meningkatkan produksi batu bara. Secara umum, ia berusaha melakukan seperti Taylor yang mencari metode-metode yang lebih ilmiah. Dan pada tahun 1911 akhirnya Taylor meluncurkan buku yang berjudul The Principles of Scientific Management. Dan dalam bukunya Taylor mengemukakan beberapa prinsip manajemen ilmiah :
1. Semua pkerjaan dapat diobservasi dan dianalisis guna menentukan cara terbaik untuk menyelesaikannya.
2. Orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah.
3. Kita dapt menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikiuti dengan menggaji pemegang jabatan dengan dasar insentif.
4. Menempatkan manajer dalam perencanaan, persiapan, dan pemeriksaan pekerjaan
Penelitian dan buku buku dari Taylor itu telah membuktikan bahwa manajemen dapat dipelajari secara ilmiah oleh siapapun.
Sekolah-sekolah tentang Pemikiran Manajemen
Sebagai akibat dari semakin besarnya minat pendidikan manajemen, sejumlah pendekatan teoritis untuk mempelajari manajemen telah bermunculan. Dari beberapa sekolah tentang pemikiran manajemen yang muncul, kita akan mambahas 5 (lima):
1. Sekolah Klasik (Classical school): berawal dengan adanya formasi perusahaan-perusahaan besar dan sekolah klasik telah memberikan saran tentang fungsi-fungsi manajemen primer, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
2. Sekolah Perilaku (Behavioral school): sekolah ini disebut juga dengan leadership, human relations, atau behavioral sciences of management, yang telah populer dalam tahun 1950-an. Sekolah ini memusatkan perhatian pada aspek kemanusiaan dari manajemen dan menekankan bagi para manajer untuk memahami manusia.
3. Sekolah Ilmu Manajemen (Management science school): tidak seperti sekolah klasik yang mengidentifikasikan tugas-tugas manajemen, sekolah ilmu manajemen ini melibatkan matematik dan statistik. Model-model matematis digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah operasional perencanaan dan pengendalian.
4. Analisis Sistem: analisis sistem menawarkan suatu alat untuk melihat kegiatan intern dan ekstern dari perusahaan. Pengertian sistem itu sendiri adalah suatu unit yang dibentuk dari dua atau lebih bagian-bagian independen yang berinteraksi untuk membentuk sebuah organisme fungsi. Analisis sistem merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah bisnis dengan mengidentifikasi bagian utama dari suatu masalah dan hubungan mereka.
5. Manajemen Hasil: sejak pertama kali dikemukakan oleh Peter Drucker MBO telah semakin populer. Pengertian MBO itu sendiri ialah suatu program untuk meningkatkan motivasi dan pengendalian karyawan, MBO juga memusatkan perhatian pada hasil bukan perilaku yang diperlihatkan oleh karyawan.
Perencanaan
Perencanaan merupakan fungsi terpenting diantara semua fungsi dalam manajemen yang ada. Ibarat suatu perjalanan dengan menggunakan kapal, perencanaan ini merupakan pedoman yang harus dipakai untuk mengarahkan tujuan kemana kapal itu akan berlayar. Adapun sifat-sifat yang lain dari fungsi perencanaan adalah:
Bentuk-bentuk Perencanaan
Seperti telah diuraikan diatas, bahwa perencanaan ditetapkan sekarang dan dilaksanakan serta digunakan untuk waktu yang akan datang. Dengan demikian perencanaan memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut: (1) tujuan, (2) kebijakan, (3) strategi, (4) prosedur, (5) aturan, dan (6) program.
Kegunaan Perencanaan
Kegunaan dari perencanaan adalah :
a. Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang
b. Mengarahkan perhatian pada tujuan
c. Memperingan biaya
d. Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan.
Langkah-langkah Penyusunan Perusahaan
Langkah-langkah yang harus diambil untuk menyusun suatu perencanaan adalah :
a. Menetapkan tujuan
b. Menyusun anggapan-anggapan (premising)
c. Menentukan berbagai alternatif tindakan
d. Mengadakan penilaian terhadap alternatif-alternatif tinadakn yang sudah dipilih
e. Mengambil keputusan
f. Menyusun rencana pendukung
Perencanaan Merupakan Proses Pendekatan yang Rasional
Dengan berbagai macam langkah yang telah dilakukan umtuk menyusun suatu perencanaan, dan dapat dikatakan bahwa sebuah perencanaan merupakan suatu proses pendekatan yang rasional. Dengan memperoleh anggapan-anggapan secara jelas, tujuan yang hendak dicapai serta kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul dalam menyusun suatu perencanaan, haruslah dikaitkan dengan tenggang waktu tersebut.
Jangka Waktu Perencanaan
Menurut jangka waktunya, perencanaan dapat dikelompokan menjadi 3 golongan, yaitu: perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah, perencanaan jangka pendek.
Perencanaan pembangunan 25 tahun di Indonesia yang dikenal dengan Era Pembangunan merupakan salah satu contoh perencanaan jangka panjang. Sedangkan pembangunan 5 tahun masih dapat dipecah-pecah menjadi perencanaan pembangunan tahunan digolongkan ke dalam perencanaan jangka pendek. Dalam perencanaan jangka panjang, menengah, dan pendek terdapat hubungan yang erat antara satu dengan yang lain. Dapat dikatakan bahwa perencanaan-perencanaan tersebut bersifat integral.
Faktor-faktor yang Membatasi Perencanaan
Seperti telah dikemukakan bahwa perencanaan mempunyai sifat keutamaan dan bersifat luas, tetapi perencanaan juga mempunyai kelemahan-kelemahan. Adanya kelemahan ini disebabkan oleh beberapa faktor yang bersifat seperti membatasi :
1. Sulitnya mencari anggapan secara teliti
2. Perubahan yang sangat cepat
3. Kekakuan internal
4. Kekakuan eksternal
5. Waktu dan biaya
Pengambilan Keputusan
a. Syarat pengambilan keputusan: pengambilan keputusan yang efektif memerlukan adanya pemilihan tindakan yang rasional.
b. Alat pengambilan keputusan: untuk mengambil keputusan yang rasional digunakan alat-alat seperti operation research, teori probabilitas, dan linier progamming.
Pengorganisasian
Pengertian
Setiap organisasi memiliki 3 komponen pokok, yaitu personalia, fungsi dan faktor-faktor fisik yang semuanya merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ditinjau dari segi prosesnya pengorganisasian merupakan usaha untuk menyusun komponen-komponen pokok dengan sedemikian rupa, sehingga dapat dipakai sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Dengan demikian fungsi pengorganisasian dapat diktakan sebgai proses menciptakan hubungan antara berbagai fungsi, personalia, dan fakto-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat.
Pola hubungan antar Komponen Organisasi
Semua tugas yang dijalankan diorganisir untuk mencapai tujuan, dimana tujuan tersebut merupakan titik tolak proses pengorganisasian dan terdapat pembagian tanggung jawab secara jelas. Untuk mengetahui tentang seberapa jauh seseorang telah mencapai hasil yang diharapkan, maka setelah dibebani dengan suatu tanggung jawab ia diminta juga untuk memberikan pertanggungjawabannya ke arah tujuan yang telah ditetapkan.
Jadi, antara tujuan, fungsi, tanggung jawab, wewenang serta pertanggungjawabannya mempunyau hubungan yang erat dan juga saling berkaitan.
Rentangan Kekuasaan
Munculnya rentanga kekuasaan ini disebabkan oleh adanya keterbatasan pada kemampuan seseorang. Dapat disimpulkan bahwa faktor jumlah bawahan saja belum menjamin keefektifan serta efisiensi pengaturan dari seorang pimpinan. Untuk itu harus diperhatikan pula faktor lain yang mempunyai hubungan erat. Dan faktor tersebut adalah frekuensi hubungan antara pimpinan dan bawahan. Banyak atau sedikitnya frekuensi hubungan antara pimpinan dengan bawahan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Latihan dari bawahan
2. Pendelegasian wewenang
3. Perencanaan
4. Teknik komunikasi
Dasar-dasar Penggolongan Bagian di Dalam Organisasi
Terbatasnya kemampuan seseorang akan membatasi pula jumlah bawahan atau bagian-bagian yang di pimpinnya. Pengelompokan menjadi bagian-bagian di dalam sebuah organisasi dapat didasarkan pada bebrapa faktor berikut ini :
a. Didasarkan pada Suatu Angka
b. Didasarkan pada Waktu
c. Didasarkan pada Fungsi Perusahaan
d. Didasarkan pada Luas Daerah Operasi
e. Didasarkan pada Jenis Barang yang Dihasilkan
f. Didasarkan pada Jenis Langganan
Karakteristik Struktur Organisasi
Bentuk-bentuk struktur organisasi seperti garis, garis dan staf, fungsional serta komite mempunyai ciri-ciri yang berbeda. Namun demikian setiap struktur organisasi yang baik harus memiliki dua karakteristik dasar, yaitu keseimbangan dalam organisasi dan fleksibel.
Pengarahan
Prinsip-prinsip Pengarahan
Pengarahan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip, yaitu :
a. Prinsip mengarah kepada tujuan
b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan
c. Prinsip kesatuan komando
Cara-cara Pengarahan
Adapun cara pengarahan yang biasanya dilakukan oleh pimpinan kepada bawahan biasanya berupa Orientasi, Perintah (lisan dan tertulis), dan Delegasi wewenang.
Komunikasi
Dari beberapa pendapat tentang komunikasi dapat kita ambil kesimpulannya, bahwa;
a. Di dalam komunikasi terdapat hubungan antara orang dengan orang, orang dengan lembaga, dsb.
b. Hubungan yang timbul di dalam komunikasi itu digunakan untuk menyalurkan informasi dan pendapat.
c. Komunikasi berguna untuk menciptakan hubungan yang serasi.
d. Untuk mengadakan komunikasi dapat digunakan kata-kata, surat, kode ataupun simbol.
Motivasi
Bagi para pelaksana untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik dipengaruhi oleh cara manajer dalam memberikan perintah. Misalnya dengan memberi dorongan agar mereka bersedia untuk bekerja dengan semangat tinggi. Biasanya, keberhasilan yang dapat dicapai akan semakin besar jika para manajer mampu memberi dorongan (motivasi) karyawaannya meskipun perencanaan dan organisasi tidak begitu sempurna.
Pengkoordinasian
Koordinasi yang baik dapat dilakukan jika masing-masing individu menyadari dan memahami akan tugas-tugas mereka.
Prinsip-prinsip Koordinasi
Dalam organisasi akan dapat tercapai bilamana diikuti dengan 3 prinsip berikut:
1. Prinsip kontak langsung
2. Prinsip penekanan pada pentingnya koordinasi
3. Hubungan timbal balik diantara faktor-faktor yang ada.
Pelaksanaan Fungsi Koordinasi
Fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan harus didukung oleh fungsi pengkoordinasian dan pengawasan agar tujuan organisasi dapat tercapai.
Pengawasan
Pengertian
Pengawasan merupakan fungsi terkhir yang harus dilaksanakan dalam manajemen. Cara yang dilakukan dalam pengawasan yaitu membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan rencananya, serta melakukan perbaikan-perbaikan bilamana terjadi penyimpangan. Jadi, dengan pengawasan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Langkah-langkah Pengawasan
Pengawasan perlu dilakukan pada tahap demi tahap agar penyimpangan yang terjadi dapat segera diperbaiki. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengadakan pengawasan adalah;
a. Menciptakan standard
b. Membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standard
c. Melakukan tindakan koreksi
Syarat-syarat Pengawasan yang Baik
Untuk melakukan pengawasan yang baik diperlukan beberapa syarat, yakni:
1. Mendukung sifat dan kebutuhan (aktivitas)
2. Harus melapor setiap penyimpangan yang terjadi
3. Harus mempunyai pandangan ke depan
4. Harus obyektif dan teliti
5. Harus luwea/fleksibel
6. Harus serasi dengan pola organisasi
7. Harus ekonomis
8. Harus mudah dimengerti, dan
9. Harus diikuti dengan perbaikan/koreksi.
Arti dan Fungsi Manajemen
Definisi tentang manajemen yang dikemukakan oleh para ahli seperti Fayol, Terry, Taylor adalah berbeda-beda, tetapi pada pokoknya semua sama. Berikut definisi tenang manajemen oleh Profesor Oei Liang Lee : Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi tentang manajemen tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa manajemne mempunyai 5 fungsi :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan
Kelima macam fungsi ini sangat penting dalam proses menjalankan semua kegiatan, dan setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah lembaga telah mempunyai tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya perencanaan terlebih dahulu tentang Apa, Bagaimana, Mengapa dan Kapan akan dilakukan. Untuk mencapai tujuan harus ada kegiatan, dalam mana kegiatan-kegiatan yang sama disatukan dalam suatu wadah yang disebut fungsi. Terkadang juga terjadi peyimpangan di dalamnya dan untuk menghilangkan atau menjaga agar penyimpangan yang terjadi tidak terlalu jauh dari rencananya, maka perlulah diadakan pengawasan/pengendalian.
Dan yang terahir adalah pengawasan, setelah fungsi ini selesai dilakukan maka kegitan berikutnya dilakukan dengan mengadakan perencanaan lagi.
Jenjang Manajemen
Perusahaan-perusahaan besar biasanya mempunyai paling sedikit tiga jenjang manajemen yaitu :
(1) Manajemen puncak: sering disebut manajer senior atau eksekutif kunci yang biasanya mempunyai tugas menyusun rencana umum perusahaan dan mengambil keputusan-keputusan penting.
(2) Manajemen madya: seperti pimpinan pabrik atau manajer devisi yang diberi tugas untuk bertanggung jawab dalam penyusunan rencana oprasi yang melaksanakan rencana-rencana umum dari manajer puncak.
(3) Manajemen operasional: manajemen operasional merupakan jenjang terendah dalam piramida dan tugasnya menyangkut pelaksanaan rencana yang dibuat oleh para manajer madya.
Latar Belakang Sejarah Manajemen
Gerakan Manajemen Ilmiah
Sebelum 1880, pengelolaan perusahaan pada umumnya dipandang suatu cara yang biasa, apa adanya, jika tidak dianggap suatu seni. Tapi sekitar tahun 1885, Frederick W, Taylor (1856-1915) seseorang yang pertama kali mempelajari metode kerja. Sebelum Taylor, Henry Fayol (1841-1945) telah menjadi manajer pada sebuah pertambangan batu bara di Indonesia. Ia juga mempelajari manajemen, mencari teknik-teknik yang dapat meningkatkan produksi batu bara. Secara umum, ia berusaha melakukan seperti Taylor yang mencari metode-metode yang lebih ilmiah. Dan pada tahun 1911 akhirnya Taylor meluncurkan buku yang berjudul The Principles of Scientific Management. Dan dalam bukunya Taylor mengemukakan beberapa prinsip manajemen ilmiah :
1. Semua pkerjaan dapat diobservasi dan dianalisis guna menentukan cara terbaik untuk menyelesaikannya.
2. Orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah.
3. Kita dapt menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikiuti dengan menggaji pemegang jabatan dengan dasar insentif.
4. Menempatkan manajer dalam perencanaan, persiapan, dan pemeriksaan pekerjaan
Penelitian dan buku buku dari Taylor itu telah membuktikan bahwa manajemen dapat dipelajari secara ilmiah oleh siapapun.
Sekolah-sekolah tentang Pemikiran Manajemen
Sebagai akibat dari semakin besarnya minat pendidikan manajemen, sejumlah pendekatan teoritis untuk mempelajari manajemen telah bermunculan. Dari beberapa sekolah tentang pemikiran manajemen yang muncul, kita akan mambahas 5 (lima):
1. Sekolah Klasik (Classical school): berawal dengan adanya formasi perusahaan-perusahaan besar dan sekolah klasik telah memberikan saran tentang fungsi-fungsi manajemen primer, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
2. Sekolah Perilaku (Behavioral school): sekolah ini disebut juga dengan leadership, human relations, atau behavioral sciences of management, yang telah populer dalam tahun 1950-an. Sekolah ini memusatkan perhatian pada aspek kemanusiaan dari manajemen dan menekankan bagi para manajer untuk memahami manusia.
3. Sekolah Ilmu Manajemen (Management science school): tidak seperti sekolah klasik yang mengidentifikasikan tugas-tugas manajemen, sekolah ilmu manajemen ini melibatkan matematik dan statistik. Model-model matematis digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah operasional perencanaan dan pengendalian.
4. Analisis Sistem: analisis sistem menawarkan suatu alat untuk melihat kegiatan intern dan ekstern dari perusahaan. Pengertian sistem itu sendiri adalah suatu unit yang dibentuk dari dua atau lebih bagian-bagian independen yang berinteraksi untuk membentuk sebuah organisme fungsi. Analisis sistem merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah bisnis dengan mengidentifikasi bagian utama dari suatu masalah dan hubungan mereka.
5. Manajemen Hasil: sejak pertama kali dikemukakan oleh Peter Drucker MBO telah semakin populer. Pengertian MBO itu sendiri ialah suatu program untuk meningkatkan motivasi dan pengendalian karyawan, MBO juga memusatkan perhatian pada hasil bukan perilaku yang diperlihatkan oleh karyawan.
Perencanaan
Perencanaan merupakan fungsi terpenting diantara semua fungsi dalam manajemen yang ada. Ibarat suatu perjalanan dengan menggunakan kapal, perencanaan ini merupakan pedoman yang harus dipakai untuk mengarahkan tujuan kemana kapal itu akan berlayar. Adapun sifat-sifat yang lain dari fungsi perencanaan adalah:
Bentuk-bentuk Perencanaan
Seperti telah diuraikan diatas, bahwa perencanaan ditetapkan sekarang dan dilaksanakan serta digunakan untuk waktu yang akan datang. Dengan demikian perencanaan memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut: (1) tujuan, (2) kebijakan, (3) strategi, (4) prosedur, (5) aturan, dan (6) program.
Kegunaan Perencanaan
Kegunaan dari perencanaan adalah :
a. Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang
b. Mengarahkan perhatian pada tujuan
c. Memperingan biaya
d. Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan.
Langkah-langkah Penyusunan Perusahaan
Langkah-langkah yang harus diambil untuk menyusun suatu perencanaan adalah :
a. Menetapkan tujuan
b. Menyusun anggapan-anggapan (premising)
c. Menentukan berbagai alternatif tindakan
d. Mengadakan penilaian terhadap alternatif-alternatif tinadakn yang sudah dipilih
e. Mengambil keputusan
f. Menyusun rencana pendukung
Perencanaan Merupakan Proses Pendekatan yang Rasional
Dengan berbagai macam langkah yang telah dilakukan umtuk menyusun suatu perencanaan, dan dapat dikatakan bahwa sebuah perencanaan merupakan suatu proses pendekatan yang rasional. Dengan memperoleh anggapan-anggapan secara jelas, tujuan yang hendak dicapai serta kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul dalam menyusun suatu perencanaan, haruslah dikaitkan dengan tenggang waktu tersebut.
Jangka Waktu Perencanaan
Menurut jangka waktunya, perencanaan dapat dikelompokan menjadi 3 golongan, yaitu: perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah, perencanaan jangka pendek.
Perencanaan pembangunan 25 tahun di Indonesia yang dikenal dengan Era Pembangunan merupakan salah satu contoh perencanaan jangka panjang. Sedangkan pembangunan 5 tahun masih dapat dipecah-pecah menjadi perencanaan pembangunan tahunan digolongkan ke dalam perencanaan jangka pendek. Dalam perencanaan jangka panjang, menengah, dan pendek terdapat hubungan yang erat antara satu dengan yang lain. Dapat dikatakan bahwa perencanaan-perencanaan tersebut bersifat integral.
Faktor-faktor yang Membatasi Perencanaan
Seperti telah dikemukakan bahwa perencanaan mempunyai sifat keutamaan dan bersifat luas, tetapi perencanaan juga mempunyai kelemahan-kelemahan. Adanya kelemahan ini disebabkan oleh beberapa faktor yang bersifat seperti membatasi :
1. Sulitnya mencari anggapan secara teliti
2. Perubahan yang sangat cepat
3. Kekakuan internal
4. Kekakuan eksternal
5. Waktu dan biaya
Pengambilan Keputusan
a. Syarat pengambilan keputusan: pengambilan keputusan yang efektif memerlukan adanya pemilihan tindakan yang rasional.
b. Alat pengambilan keputusan: untuk mengambil keputusan yang rasional digunakan alat-alat seperti operation research, teori probabilitas, dan linier progamming.
Pengorganisasian
Pengertian
Setiap organisasi memiliki 3 komponen pokok, yaitu personalia, fungsi dan faktor-faktor fisik yang semuanya merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ditinjau dari segi prosesnya pengorganisasian merupakan usaha untuk menyusun komponen-komponen pokok dengan sedemikian rupa, sehingga dapat dipakai sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Dengan demikian fungsi pengorganisasian dapat diktakan sebgai proses menciptakan hubungan antara berbagai fungsi, personalia, dan fakto-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat.
Pola hubungan antar Komponen Organisasi
Semua tugas yang dijalankan diorganisir untuk mencapai tujuan, dimana tujuan tersebut merupakan titik tolak proses pengorganisasian dan terdapat pembagian tanggung jawab secara jelas. Untuk mengetahui tentang seberapa jauh seseorang telah mencapai hasil yang diharapkan, maka setelah dibebani dengan suatu tanggung jawab ia diminta juga untuk memberikan pertanggungjawabannya ke arah tujuan yang telah ditetapkan.
Jadi, antara tujuan, fungsi, tanggung jawab, wewenang serta pertanggungjawabannya mempunyau hubungan yang erat dan juga saling berkaitan.
Rentangan Kekuasaan
Munculnya rentanga kekuasaan ini disebabkan oleh adanya keterbatasan pada kemampuan seseorang. Dapat disimpulkan bahwa faktor jumlah bawahan saja belum menjamin keefektifan serta efisiensi pengaturan dari seorang pimpinan. Untuk itu harus diperhatikan pula faktor lain yang mempunyai hubungan erat. Dan faktor tersebut adalah frekuensi hubungan antara pimpinan dan bawahan. Banyak atau sedikitnya frekuensi hubungan antara pimpinan dengan bawahan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Latihan dari bawahan
2. Pendelegasian wewenang
3. Perencanaan
4. Teknik komunikasi
Dasar-dasar Penggolongan Bagian di Dalam Organisasi
Terbatasnya kemampuan seseorang akan membatasi pula jumlah bawahan atau bagian-bagian yang di pimpinnya. Pengelompokan menjadi bagian-bagian di dalam sebuah organisasi dapat didasarkan pada bebrapa faktor berikut ini :
a. Didasarkan pada Suatu Angka
b. Didasarkan pada Waktu
c. Didasarkan pada Fungsi Perusahaan
d. Didasarkan pada Luas Daerah Operasi
e. Didasarkan pada Jenis Barang yang Dihasilkan
f. Didasarkan pada Jenis Langganan
Karakteristik Struktur Organisasi
Bentuk-bentuk struktur organisasi seperti garis, garis dan staf, fungsional serta komite mempunyai ciri-ciri yang berbeda. Namun demikian setiap struktur organisasi yang baik harus memiliki dua karakteristik dasar, yaitu keseimbangan dalam organisasi dan fleksibel.
Pengarahan
Prinsip-prinsip Pengarahan
Pengarahan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip, yaitu :
a. Prinsip mengarah kepada tujuan
b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan
c. Prinsip kesatuan komando
Cara-cara Pengarahan
Adapun cara pengarahan yang biasanya dilakukan oleh pimpinan kepada bawahan biasanya berupa Orientasi, Perintah (lisan dan tertulis), dan Delegasi wewenang.
Komunikasi
Dari beberapa pendapat tentang komunikasi dapat kita ambil kesimpulannya, bahwa;
a. Di dalam komunikasi terdapat hubungan antara orang dengan orang, orang dengan lembaga, dsb.
b. Hubungan yang timbul di dalam komunikasi itu digunakan untuk menyalurkan informasi dan pendapat.
c. Komunikasi berguna untuk menciptakan hubungan yang serasi.
d. Untuk mengadakan komunikasi dapat digunakan kata-kata, surat, kode ataupun simbol.
Motivasi
Bagi para pelaksana untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik dipengaruhi oleh cara manajer dalam memberikan perintah. Misalnya dengan memberi dorongan agar mereka bersedia untuk bekerja dengan semangat tinggi. Biasanya, keberhasilan yang dapat dicapai akan semakin besar jika para manajer mampu memberi dorongan (motivasi) karyawaannya meskipun perencanaan dan organisasi tidak begitu sempurna.
Pengkoordinasian
Koordinasi yang baik dapat dilakukan jika masing-masing individu menyadari dan memahami akan tugas-tugas mereka.
Prinsip-prinsip Koordinasi
Dalam organisasi akan dapat tercapai bilamana diikuti dengan 3 prinsip berikut:
1. Prinsip kontak langsung
2. Prinsip penekanan pada pentingnya koordinasi
3. Hubungan timbal balik diantara faktor-faktor yang ada.
Pelaksanaan Fungsi Koordinasi
Fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan harus didukung oleh fungsi pengkoordinasian dan pengawasan agar tujuan organisasi dapat tercapai.
Pengawasan
Pengertian
Pengawasan merupakan fungsi terkhir yang harus dilaksanakan dalam manajemen. Cara yang dilakukan dalam pengawasan yaitu membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan rencananya, serta melakukan perbaikan-perbaikan bilamana terjadi penyimpangan. Jadi, dengan pengawasan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Langkah-langkah Pengawasan
Pengawasan perlu dilakukan pada tahap demi tahap agar penyimpangan yang terjadi dapat segera diperbaiki. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengadakan pengawasan adalah;
a. Menciptakan standard
b. Membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standard
c. Melakukan tindakan koreksi
Syarat-syarat Pengawasan yang Baik
Untuk melakukan pengawasan yang baik diperlukan beberapa syarat, yakni:
1. Mendukung sifat dan kebutuhan (aktivitas)
2. Harus melapor setiap penyimpangan yang terjadi
3. Harus mempunyai pandangan ke depan
4. Harus obyektif dan teliti
5. Harus luwea/fleksibel
6. Harus serasi dengan pola organisasi
7. Harus ekonomis
8. Harus mudah dimengerti, dan
9. Harus diikuti dengan perbaikan/koreksi.
Selasa, 12 Oktober 2010
Pengantar Bisnis
LINGKUNGAN PERUSAHAAN
· Pengaruh Lingkungan Terhadap Perusahaan
Kondisi bisnis banyak berpengaruh pada kehidupan kita. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan mempunyai beberapa tanggung jawab pada kehidupan dan kesejahteraan manusia. Maksud tanggung jawab disini mencakup hal-hal seperti bidang kesehatan, informasi konsumen, praktek tanpa diskriminasi, dan pemeliharaan lingkungan fisik.
Ø Pengertian Lingkungan Perusahaan : Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari faktor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya. Sedangkan arti lingkungan secara luas mencakup semua faktor ekstern yang mempengaruhi individu, perusahaan, dan masyarakat.
Perusahaan dalam Masyarakat yang Pluralistik: maksudnya adalah masyarakatpun ikut serta dan juga berkombinasi dari berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan. Perusahaan sangat bergantung pada masyarakat untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan, karena masyarakat sekarang mempunyai pengaruh yang kuat.
Kesan Negatif tentang Perusahaan: Banyak masalah yang menciptakan kesan negatif tentang perusahaan, antara lain menyangkut penyelewenagn pajak, penyelundupan barang, penyogokan, periklanan yang menipu, pembayaran yang tidak legal, dsb. Kritik terhadap perusahaan tidak hanya terbatas pada pertimbangan ekonomi, moral, etik, dan politik saja tetapi juga menyangkut lingkungan fisik.
Usaha-usaha untuk Memperbaiki Kesan Negatif: Tentunya perusahaan harus tidak menciptakan masalah-masalah yang negatif serta perlu melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat (humas) yang efektif.
· Lingkungan Fisik, Energi, dan Konservasi
Dari masalah-masalah ekonomi dan sosial, salah satu masalah yang sangat sulit dan memerlukan biaya besar adalah berkaitan dengan lingkungan fisik. Di beberapa kota di Indonesia, seperti Jakarta dan Surabaya sudah dirasakan semakin besarnya polusi dan air. Dan seharusnya niat untuk pengembangan energi nuklir sebagai sumber tenaga di Indonesia yang sedang dalam penelitian harus diperhatikan secara seksama jika benar-benar akan dilaksanakan.
Ø Ekologi : Suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Tetapi kualitas yang terlihat semakin lama menurun dan ini disebabkan oleh 3 faktor yaitu semakin meningkatnya konsentrasi penduduk, perkembangan teknologi baru, dan semakin meningkatnya kemakmuran ekonomi.
Ø Macam-macam Polusi : Polusi merupakan perusakan lingkungan alam dimana kita hidup dan bekerja. Dan ada 3 contoh jenis polusi yang mungkin saat ini menjadi ancamn bagi lingkungan yang sehat
1. Pencemaran udara
2. Pencemaran air
3. Pencemaran sampah awet
Ø Energi dan Konservasi : Di Indonesia sumber energi minyak bumi sudah lama digunakan disamping batu bara dan air. Kemudian muncul gas alam yang juga dihasilkan didalam negeri dan akhir-akhir ini sudah mulai dikembangkan penggunaan sumber energi matahari serta tenaga nuklir. Dari sumber energi tersebut kiranya energi matahari dapat memberikan prospek penggunaan yang baik dimasa depan mengingat bahaya yang hampir tidak ada, biayanya murah dan bebas polusi.
· Lingkungan Perekonomian dan Perpajakan
Ø Alasan-alasan bagi Meningkatnya Pengeluaran Pemerintah: Pemerintah membiayai pengeluarannya dari hasil pemungutan pajak. Alasan pemerintah untuk menaikan pajak untuk membiayai pengeluaran yang semakin meningkat. Meningkatnya pengeluaran pemerintah ini merupakan suatu tendensi yang mungkin menyebabkan naiknya laju pertumbuhan urbanisasi.
Di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya telah mengalami proses urbanisasi dengan pesat, dan disamping sebgai pusat industri yang banyak memberikan lapangan pekerjaan juga merupakan daerah pasaran yang baik bagi hasil-hasil industri itu sendiri maupun hasil-hasil pertanian. Untuk meningkatkan fasilitas pelayanan kepada masyarakat, pemerintah membangun taman-taman rekreasi dan beberapa contoh kegiatan yang ditujukan untuk membantu penduduk antara lain seperti :asuransi perusahaan, pengawasan polusi, serta bantuan kepada pengusaha kecil.
Pemerintah telah pula meningkatkan higina perorangan dan sanitasi lingkungan terutama di daerah pedesaan dan usaha itu dilakukan melaui pembangunan sarana air minum pedesaan, pembangunan jamban keluarga serta usaha pencegahan terhadap pencemaran lingkungan.
Ø Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah : Apabila pengeluaran pemerintah lebih besar dari penghasilannya, maka akan terjadi defisit. Untuk menutup defisit dapat dilakukan peminjaman kepada bank-bank. Dan dengan cara ini disebut utang negara.
Ada beberapa macam pajak yang dikenakan oleh Pemerintah, antara lain :
1. Pajak tidak langsung: dapat dikenakan atas barnag-barang seperti rokok, tembakau, minuman keras, dsb yang dibayar oleh importir, produsen, dan pedagang besar. Dan macam pajak lain yang termasuk dalam pajak tidak langsung ialah pajak penjualan impor, cukai, bea masuk, pajak ekspor, dsb.
2. Pajak Langsung: Pajak kekayaan termasuk pajak langsung karena langsung dikenakan atau dipungut pada pembayar pajak. Macam pajak lain yang dapat digolongkan sebgai pajak langsung ini adalah pajak pendapatan (PPd), pajak perseroan (PPs), dan pajak dividen.
· Lingkungan Hukum
Kegiatan perusahaan berada di dalam suatu kerangka hukum, sehingga faktor hukum ini mempengaruhi keputusan-keputusan sertab transaki-transaksi dalam perusahaan. Hukum yang ada di Indonesia dapat dikelompokan ke dalam :
1. Hukum Publik : Hukum publik ini mengatur masalah-masalah yang menyangkut kepentingan dan keamanan umum.
2. Hukum Privat : Hukum privat merupakan hukum yang mengatur tentang hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan seseorang dan kelompok dalam masyarakat. Yang termasuk dalam hukum privat adalah hukum perdata dan hukum dagang.
Kedua macam hukum tersebut, hukum publik dan privat tercakup didalam satu kerangka dasar tata hukum Indonesia, yaitu UUD.
· Lingkungan Pemerintah
Hubungan antara perusahaan dan pemerintah telah berkembang dari usaha-usaha untuk menggali dan menggunakan sumber-sumber ekonomi yang ditujukan untuk menciptakan kondisi perekonomian yang sehat. Walaupun kebijaksanaan yang diambil sudah sesuai dengan adat kebiasaan, tetapi belum tentu dapat mengatasi segala persoalan yang disebabkan oleh perubahan tersebut. Dalam hal ini sering diperlukan adanya pemikiran baru.
Pemerintah telah banyak membantu kegiatan usaha dalam berbagai bentuk, antara lain perlindungan terhadap kekayaan dan hak paten, serta pengadaan kontrak-kontrak. Bantuan tersebut akan meningkatkan kemakmuran secara umum.
Di negara seperti Amerika, Pemerintah telah memberikan kebebasan yang luas dalam bidang usaha. Walaupun demikian, kebebasan tersebut tidak absolut karena bidang usaha masih memerlukan campur tangan Pemerintah.
Ø Perhatian Pemerintah terhadap Kegiatan Usaha : Dalam bab ini membicarakn bantuan langsung yang mendorong segmen-segmen dalam perekonomian. Keuntungan-keuntungan ekonomi juga merupakan alasan bagi pemerintah untuk memberikan bantuan, disamping alasan keamanan dan alasan-alasan lain. Bantuan semacam ini disebut subsidi.
· Lingkungan Internasional
Keadaan perekonomian nasional menjadi saling terpengaruh dan saling ketergantungan pada masalah-masalah internasional. Beberapa negara maju seperti Amerika, Jepang memegang perana penting dalam perekonomian dunia. Kekuatan ekonomi negara-negara tersebut di dukung oleh kegiatan dari perusahaan-perusahaan raksasa yang ada, yang mempunyai kegiatan sebagai perusahaan multinasional. Mereka membuat barang dan jasa untuk melyani konsumen di seluruh dunia.
Ø Neraca Pembayaran internasional : Keadaan perekonomia internasional beberapa negara ditunjukan dalam neraca pembayarannya. Jika impor lebih besar dari ekspornya, maka keadaan neraca perdagangan tidak menguntungkan.
Teori ekonomi tradisional menitik-beratkan pada suatu pendapat tentang keunggulan komparatif yang memungkinkan daerah-daerah produsen bahan mentah, modal, keahlian mempunyai kesempatan untuk berbuat lebih baik.
Ø Perusahaan-perusahaan Multinasional (Mulitinational Comparatition) : Perusahaan-perusahaan multinasional kebanyakan berasal dari negara Eropa, Amerika dan Jepang. Mereka memperluas pasarnya ke negara lain dengan tujuan untuk menampung kelebihan hasil produksinya di atas kebutuhan untuk konsumsi dalam negeri.
Di Eropa telah terbentuk Pasarn Bersam Eropa (PBE) yang terdiri atas negara perancis, Jerman Barat, Italia, Nederland, Belgia, Luxemburg, dan Inggris. Masing-masing negara anggota bebas memasarkan barang hasil produksinya ke negara angoota lain. Tarif yang dikenakan oleh setiap negara PBE untuk barang-barang yang berasal dari negara lain adalah sama besarnya, sedangkan tarif untuk barang-barang dari negara anggota ditentukan lebih rendah.
Ø Kegiatan-kegiatan Multinational : Perusahaan-perusahaan multinational bertujuan memasarkan barang hasil produksinya tidak hanya ke satu negara saja, tetapi juga ke negara-negara lain. Perusahaan multinasional juga dapat membantu untuk memperbaiki kondisi perekonomian dari satu negara terhadap negara yang lain dan secara langsung juga mendorong peningkatan kemampuan teknologi, manajemen dan ketrampilan orang-orang dimana perusahaan tersebut beroperasi.
Masuknya perusahaan-perusahaan multinasional ke Indonesia ini didasarkan pada UU no.1 tahun 1967 yang kemudian disempurnakan dengan UU no.11 tahun 1970 tentang Penanaman Modal Asing (PMA). Semua masalah tentang penanaman modal di Indonesia diatur oleh sebuah lembaga yang disebut Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Ø Ciri-ciri Perusahaan Multinasional : Perusahaan multinasional merupakan sumber dari penanaman modal asing langsung dan jumlahnya merupakan ukuran kegiatan perusahaan itu. Delapan dari sepuluh perusahaan multinasional yang terbesar di dunia berdomosili di Amerika Serikat, sebagian besar dari penanaman modal asing di negara-negara sedang berkembang diusahakan dibidang sumber daya alam dan sisanya di bidang pengolahan, perdagngan, prasarana, transport, perbankan, turisme dan jasa-jasa lainnya.
Ø Kebaikan dan Keburukan Perusahaan Multinasional :
a. Kebaikan Perusahaan Multinasional
*Menambah devisa negara melalui penanaman modal di bidang ekspor
*Mengurangi kebutuhan devisa untuk impor disektor industri
*Menambah kesempatan kerja
*Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
*Memodernisir industri
*Menambah arus barang
*Memperluas pasar faktor-faktor produksi dalam negeri
*Ikut mendukung pembanguna nasional
b. Keburukan Perusahaan Multinasional
*Makin banyaknya perusahaan multinasional yang didirikan dapat mempengaruhi kekuasaan ekonomi negara.
*Dapat merusak kehidupan politik dan ekonomi negara.
*Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dengan memperbesar modal.
Ø Lembaga-lembaga yang Membantu Perdagangan Internasional : Untuk menjual barang keluar negeri atau mengimpor barang dari luar negeri, sering diperlukan adanya lembaga-lembaga perantara. Perantara ini disebut middlemen. Di bedakan kedalam empat golongan :
1. Export and Import Commission House: merupakan wakil-wakil dari pembeli.
2. Merchant Exporters and Importers: memperoleh penghasilan dari hasil keuntungan dalam perdagangan, jadi bukan komisi.
3. Manufacturer’s Export Agents: bertindak sebagai departemen/bagian ekspor dari sebuah perusahaan/produsen atau sekelompok perusahaan.
4. Export and Import Brokers: mempertemukan pembeli dan penjual bersama-sama.
Ø Perkembangan Impor dan Ekspor Indonesia : Setiap tahun sejak1969 keadaan ekspor Indonesia secara keseluruhan mengalami perkembangan yang positif dalam nilai dolar. Tetapi, mulai periode 1981/1982 keadaan ekspor ini mulai mengalami fluktuasi. Impor yang dilakukan oleh Indonessia selama ini meliputi tiga macam golongan barang, yaitu:
1. Barang Konsumsi: beras, tepung terigu, tekstil, dll.
2. Bahan Baku dan penolong: cengkeh, bahan kimia, hasil dan preparat kimia, bahan cat, pupuk, kertas, benang tenun, bahan bangunan, dll.
3. Bahan Modal: mesin-mesin, generator listrik, alat telekomunikasi, dll.
Selain ke tiga golongan barang tersebut, Indonesia juga mengimpor minyak dan gas untuk konsumsi didalam negeri.
Langganan:
Postingan (Atom)